Mei 2012

Rabu, Mei 23, 2012

Harga BBM Termurah di Dunia



10. United Arab Emirates ($ 0.37/liter atau Rp.4.300,-/L)
United Arab Emirates adalah sebuah negara yang menarik untuk menjadi tempat tinggal. Selain memiliki salah satu harga BBM termurah di dunia mereka juga negara terkaya nomor 4 di dunia.


9. Bahrain ($ 0.27/litre atau Rp.3.159,-/L)
Sebagai negara dengan luas wilayah yang kecil dan mempunyai akses yang luas pada negara-negara produsen minyak, maka jangan heran jika harga BBM di negara ini murah meriah.

8. Qatar ($ 0.22/litre atau Rp.2.575,-/L)
Dengan produk minyakya yang melimpah dan dengan jumlah penduduk yang tak tertlalu besar, Qatar menjadi salah satu negara terkaya di dunia. wajar saja negara ini mempunyai kemampuan untuk menjual minyak yang mahal ke luar negeri dan menjualnya dengan harga murah di dalam negeri.

7. Kuwait ($ 0.21 / liter atau Rp.2.457,-/L)
Hampir sama seperti di Qatar, Kuwait adalah negara nomor 5 terkaya di dunia, jadi sangat masuk akal bahwa harga BBM di Kuwait sedikit lebih murah daripada di Qatar.

6. Libya ($ 0.14/Liter atau Rp.1.636,-/L)
Negara yang baru saja terkena krisis pemerintahan ini adalah negara dengan cadangan minyak terbesar di Afrika dan nomer 9 di dunia. Pantas saja kalo harga minyak di negara ini miring.

5. Arab Saudi ($ 0.12/liter atau Rp.1.404,-/L)
Saya rasa tak ada yang meragukan negara ini untuk membentuk harga murah terhadap BBM di negara ini. Semua orang di dunia ini juga tahu kalo negara ini adalah dedengkotnya petrodollar.

4. Iran ($ 0.11/liter atau Rp.1.287,-/L)
Walaupun oleh para ahli negara ini diperkirakan akan kehabisan cadangan minyak pada 74 tahun mendatang, namun negara ini nyatanya tetap memberlakukan harga murah untuk BBM di negara ini.

3. Nigeria ($ 0.10/liter atau Rp.1.170,-/L)
Nigeria memiliki cadangan minyak 10 terbesar di dunia. namun juga memiliki catatan konflik yang berkepanjangan, jadi jangan heran jika pemerintah setempat tak ingin membuat rakyat marah dengan harga Bm yang tinggi.

2. Turkmenistan ($ 0.08/liter atau Rp.936,-/L)
Entah sebab apa negara ini bisa mempunyai harga yang rendah untuk minyak mereka, yang jelas, negara yang terletak di sekitara perbatasan Asia dan Eropa ini mempunyai harga yang rendah untuk BBM, bahkan harga seliternya lebih murah dari sebungkus mie instan.

1. Venezuela ($ 0,05 / liter atau Rp.585,-/L)
Venezuela dipimpin oleh Presiden Hugo Chávez – cukup terkenal untuk orang-orang yang mengikuti politik internasional. Seorang sosialist. Ia melakukan hampir apapun yang ia pikir membantu rakyatnya untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Tentunya dengan harga BBM yang murah, akan lebih mudah rakyat memilih dia kembali pada pemilu.
    


Harga BBM Termahal di Dunia | Catatan Mahasiswa Gayo


10. Amsterdam Belanda
Amsterdam telah sejak lama menjadi kota pejalan kaki sehingga harga Rp. 18.800 untuk satu liter bensin tidak akan memperlambat laju ekonomi di kota ini. Sepeda dan transportasi umum telah menjadi moda transportasi pilihan utama di kota yang indah ini.


9. London, Inggris
Berkat tingginya harga bensin di London dan seluruh Inggris, para konsumen akan merasakan kenaikkan harga barang-barang lainnya untuk mengimbangi biaya produksi dan pengiriman barang. 

8. Brussels, Belgia  
Seperti kebanyakan negara di Eropa, harga sebesar Rp. 19.200 per liter bensin disebabkan tingginya pajak yang dikenakan pada bensin oleh Uni Eropa.

7. Stockholm, Swedia  
Harga bensin telah mencapai rekor tertinggi di seluruh Swedia, mencapai hingga sekitar Rp. 19.700 per liter. Para analis memperkirakan harga bensin yang tinggi ini disebabkan oleh sejumlah faktor yaitu pasar minyak dunia, nilai tukar dollar yang melemah dan sabotase terhadap instalasi minyak dunia. Menariknya, jika bensin tidak dikenai pajak yang tinggi, Stockholm akan memiliki bensin dengan harga termurah di dunia Barat.

6. Kopenhagen, Denmark  
Dengan harga Rp. 19.750 per liter bensin, mengisi penuh tangki mobil anda akan kira-kira menghabiskan biaya sebesar Rp. 1.200.000. Harga bensin yang tinggi ini merupakan alasan mengapa sebagian besar penduduk Kopenhagen tidak memiliki keinginan untuk memiliki kendaraan. Sebaliknya, warga terbiasa dan lebih senang berjalan, menggunakan transportasi umum atau berpartisipasi dalam program berbagi sepeda.

5. Monte Carlo, Monako 
Produsen otomotif di Monte Carlo telah mendorong penggunaan energi alternatif karena tingginya harga bensin. Mobil bertenagakan listrik menjadi sebuah solusi untuk harga bensin sebesar Rp. 19.800 per liter. Meskipun bensin sebenarnya masih digunakan dalam sebuah mobil listrik, biaya untuk mengisi bensin menurun secara drastis dalam mobil yang telah didukung oleh tenaga listrik. 

4. Athena, Yunani  
Rp. 20.000 per liter adalah harga yang harus anda bayar untuk mengendarai mobil anda di Yunani. Harga berfluktuasi dengan cepat dan sering, dikarenakan krisis dan gejolak yang terjadi di Mesir dan Libya. 

3. Oslo, Norwegia
Pajak bensin yang luar biasa tinggi yang ditetapkan oleh Uni Eropa membuat orang-orang di Oslo harus membayar Rp. 21.800 per liter. Yang mengejutkan, neara ini sebagian besar kekayaannya didapat dari sektor ekspor minyak. 

2. Asmara, Eritrea 
Pembatasan dan seringnya kekurangan pasokan bensin membuat harga bensin di negara ini sangat tinggi. Dengan harga sekitar Rp. 22.600 per liter, anda dapat menghabiskan hampir sekitar Rp. 1.500.000 untuk mengisi penuh tangki sebuah mobil keluarga.
1. Istanbul, Turki
Kota ini menawarkan harga bensin tertinggi di dunia dengan harga Rp. 22.600 per liter. Tinginya harga ini disikapi oleh Walikota Kadir Topbas dengan merencanakan untuk menciptakan sebuah merek bahan bakar dengan harga ekonomis dan rantai pom bensin yang berlokasi di seluruh kota. 

ikadikobar.blogspot.com - Pangkalan Bun Jiwa seorang mukmin pasti masih bergantung dengan bulan Ramadhan nan penuh berkah… Kenapa tidak? Karena Ramadhan adalah bulan Al Qur’an, bulan Lailatul Qadr, Bulan permulaan turunnya wahyu untuk misi besar di dunia… keutamaan bulan Ramadhan masih sangat kuat melekat dalam pikiran setiap muslim atau muslimah.
Sungguh, para sahabat ridhwanullahi ‘alaihim berdo’a kepada Allah swt. agar dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan enam bulan sebelum kedatangannya. Dan mereka bedo’a kepada Allah swt. selama enam bulan setelahnya agar Allah swt. menerima amal perbuatan mereka. Oleh karena itu, mereka merasakan hubungan yang sangat dekat dengan Ramadhan, sepanjang tahun.

Ramadhan menghendaki adanya keinginan kuat dan persiapan matang sebelumnya, agar kebaikan-kebaikannya dapat diraih, tak ada yang terlewatkan.
Dalam realitas keseharian, kita melihat bahwa sebagian keluarga menyiapkan investasi besar guna menyiapkan masa depan keluarga lebih baik, apakah guna menikahkan anaknya atau membangunkan rumah bagi mereka atau lain sebagainya.
Sebagaimana juga kita melihat klub sepak bola misalkan, mereka mempersiapkan tim dengan sebaik-baiknya sebelum musim pertandingan tiba. Semakin optimal persiapan itu, maka semakin optimis mereka meraih kemenangan, dan mereka pasti akan menang sebanding dengan usaha mereka.
Itulah kesibukan manusia dalam mengurus dunianya…Kita juga melihat sekelompok lain yang menyiapkan diri unutk berjumpa dengan bulan Ramadhan, jauh-jauh hari sebelum kedatangannya, dengan berbagai persiapan dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka optimalisasi Ramadhan. Seperti, siaran-siaran lewat darat atau udara atau via internet dan beragam ansyithah atau kegiatan ibadah Ramadhan.
Kembali ke dunia olah raga, jika ada pemain tanpa lebih dahulu mengadakan pemanasan, bisa dipastikan dirinya akan mengalami gangguan keseimbangan, keseleo dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Contoh lain, olah raga lari maraton, pelari yang cerdas tidak akan menghabiskan energinya di awal start. Jika kita amati bersama, orang yang di awal start larinya kencang dan berada di depan, bisa dipastikan ia tidak akan kelihatan dalam fisnish duluan, menjadi pemenang.
Begitu juga dengan Ramadhan, bahkan lebih mulia dan lebih utama dibandingkan hanya sekedar permainan bola dan lari maraton.
Ramadhan menuntut adanya persiapan matang dan bertahap jauh-jauh hari sebelumnya, sehingga ketika Ramadhan menyapa kita, kita semua telah siap menjemputnya, mengisinya.
Adapun orang yang tidak menyiapkan diri untuk menjemputnya, kecuali ketika Ramadhan sudah datang menghadap, boleh jadi kita lihat di awal bulan ia berada di barisan shalat paling depan, namun kemudian kita tidak melihat batang hidungnya di akhir bulan!
Petani yang mahir, ia akan memulai menggarap sawahnya dengan membersihkan ladang dari tanaman liar, menggemburkan ladang dan mengairinya, kemudian ia menanam benih, merawat dan menjaganya. Ketika waktu musim panen tiba, ia akan mendapatkan hasil panen yang sangat memuaskan.
Mari, kita semua mempersiapkan diri sesuai kadar optimal kemampuan kita dalam peribadatan dan keta’atan, guna menyambut Ramadhan, guna panen kebaikan Ramadhan.
Mari, kita hilangkan sikap malas, futur, leha-leha, dan terlenakan dengan dunia… kita ganti dengan menebar benih, benih semangat dan tekad kuat… Ketika bulan Rajab menyapa kita, kita telah mengkondisikan jiwa dan hati kita dengan semangat dan tekad kuat untuk ta’at… Sehingga ketika Allah swt. menakdirkan kita berjumpa dengan Ramadhan, kita akan panen… Panen taqwa, panen wara’, panen tangisan karena takut kepada Allah swt, panen interaksi bersama Al Qur’an, panen kebaikan, panen amal shaleh, panen berbuat baik kepada sesama… dan panen semua nilai kebaikan.
Ya Allah, sampaikan kami berjumpa dengan bulan Ramadhan, Amin. Allahu a’lam.

Sumber: http://m.dakwatuna.com/


Oleh : Cahyadi Takariawan

ikadikobar.blogspot.com - Pangkalan Bun - Allahumma bariklana fi Rajab wa Sya’ban, wa ballighna Ramadhan. Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada Ramadhan.
Esensi doa ini adalah untuk menyiapkan jiwa menyambut Ramadhan. Berharap memasuki bulan Rajab dan Sya’ban dengan penuh berkah. Berharap dua bulan lagi bisa memasuki Ramadhan dengan kondisi kesehatan, kekuatan, dan kebaikan yang prima.
Jiwa manusia sering berada dalam kehampaan dan ketidaksiapan. Sibuk dengan berbagai urusan dunia, sibuk dengan kerja, sibuk dengan politik, sibuk dengan bisnis, sibuk dengan mengejar target pekerjaan, sibuk berkarier, sibuk memikirkan kenaikan pangkat, sibuk mengusahakan kebaikan posisi dan gaji.
Namun tidak sibuk mengingat Allah, tidak sibuk berdzikir, tidak sibuk taubat, tidak sibuk wirid, tidak sibuk shalawat, tidak sibuk tilawah, tidak sibuk qiyamul lail, tidak sibuk ibadah sunah, tidak sibuk istighfar, tidak sibuk bertasbih, tidak sibuk bertahmid, tidak sibuk bertakbir.
Betapa lalai dan lemah jiwa kita…. Tiba-tiba Ramadhan sudah tiba. Tak ada kesiapan jiwa memasukinya.
Tidak semua manusia bisa bertemu Ramadhan dengan sepenuh kehadiran jiwa. Kendati tinggal dua bulan lagi. Sekarang kita memasuki bulan Rajab, bulan berikutnya adalah Sya’ban. Setelah itu datanglah bulan teramat istimewa, Ramadhan.
Di antara manusia ada yang telah dipanggil menghadap Allah sebelum sempat menikmati Ramadhan berikutnya. Bahkan ada yang meninggal sehari sebelum masuk bulan Ramadhan. Kita tidak tahu apakah akan bisa menjumpai Ramadhan tahun ini. Untuk itulah kita berdoa, memohon agar bisa menjumpai Ramadhan lagi dengan sepenuh cinta.
Namun untuk apa kita perlu bertemu Ramadhan ? Untuk mendapatkan berbagai keistimewaannya. Agar bisa menemukan segala rahasia keindahan Ramadhan yang Ia berikan kepada kita. Sepenuh jiwa kita berharap limpahan rahmat, berkah, ampunan, kehidupan yang taqwa, akhir hidup yang mulia, akhirat yang bahagia.
Dua bulan menjelang Ramadhan, berharap bisa kita lalui sepenuh keberkahan dariNya. Jika dua bulan ini mampu kita isi dengan aktivitas yang penuh berkah, insyaallah kita akan bisa sampai Ramadhan dengan kesiapan jiwa untuk menikmatinya. Bisa berenang pada samudera kerahmatan Ramadhan yang teramat luas tanpa batas.
Berkahi kami di Rajab ini ya Allah…
Berkahi kami pada Sya’ban esok ya Allah…
Hingga kami sampai ke Ramadhan dengan sepenuh ketulusan dan kesiapan jiwa….
Aamiin…

Minggu, 20 Mei 2012


Oleh Cahyadi Takariawan*

Suatu siang di Malioboro….. Seorang lelaki paruh baya, badannya kurus, kulitnya coklat kehitaman. Rambutnya tipis dan memutih, matanya cekung, tampak garis-garis di kening dan keriput di kulitnya, menandakan ia sarat dengan beban kehidupan. Duduk termenung di atas becak tua, tempat ia menggantungkan penghidupan keseharian di Malioboro, tengah Kota Jogjakarta. Kayuhan kaki yang rapuh, pada becak yang telah tigapuluh tahun menemani perjalanan hidupnya itulah yang akan memberikan sedikit harapan bagi keluarga.

Duduk menunggu dari pagi, berharap segera ada penumpang. Hingga menjelang siang, tak satupun penumpang datang. Seperti biasanya, iapun tetap tenang dan dengan sabar menunggu penumpang.

Dari kejauhan ia memandang sebuah mobil sedan berwarna hitam mengkilap. Tampak sangat mewah dalam pandangannya. Pastilah mobil itu milik seorang yang kaya raya, dengan segala kemewahan hidupnya. Ia membayangkan betapa enak menjadi orang kaya. Rumahnya luas dan indah, mobilnya mewah, isterinya cantik dan terawat, anak-anaknya berpakaian serba bagus. Ia melamunkan kondisi rumahnya sendiri yang reot, tak ada perabotan di dalamnya, isterinya kurus kering didera beban kehidupan, anak-anak berpakaian seadanya.

Matanya berkaca-kaca… Andai saja ia bisa membahagiakan keluarganya seperti pemilik mobil mewah itu…..

Pikirannya melayang-layang jauh ke langit, membawa dirinya pergi ke alam mimpi. Mengantuk, perlahan-lahan iapun tertidur pulas di atas becaknya.

Sang Pejabat yang Galau

Alkisah, di dalam mobil mewah berwarna hitam mengkilap itu, duduklah seorang lelaki berpakaian rapi. Mengenakan jas dan dasi, menandakan ia seorang pejabat. Ia duduk di bangku belakang sendirian. Di bangku depan, ada seorang sopir yang berpakaian rapi dan berperilaku sopan. Mobil tengah berjalan pelan di kepadatan lalu lintas Malioboro, tengah kota Jogjakarta.

Berhari-hari sang pejabat memikirkan sebuah proyek yang menjadi tanggung jawabnya. Ada terlalu banyak masalah dalam pelaksanaan proyek itu. Dana yang tidak sesuai anggaran, pelaksana proyek yang mengerjakan asal-asalan, belum lagi banyaknya setoran yang harus diberikan ke berbagai pihak. Salah-salah ia terancam penjara dan kehilangan jabatannya. Beberapa malam terakhir ia tidak bisa tidur nyenyak. Lelah, penat, dan tidak tenang pikiran dan hatinya.

Dari dalam mobil sang pejabat melihat deretan becak-becak di pinggir trotoar Malioboro. Matanya menatap seorang lelaki tengah baya, berkulit coklat kehitaman, berpakaian seadanya. Lelaki itu tampak tertidur pulas di atas becaknya, seperti tidak memiliki beban apa-apa.

Ia membayangkan, betapa damai hati tukang becak itu. Walaupun hidup di kampung dengan kondisi sederhana, namun bisa menikmati hidupnya. Mungkin isteri dan anak-anaknya hidup sangat sederhana, namun toh mereka bisa merasa bahagia dengan apa yang ada. Dibandingkan dengan kondisi dirinya yang memiliki berbagai fasilitas kemewahan, namun semua justru menimbulkan beban pikiran dan tekanan perasaan. Ia merasa tidak bisa menikmati kebebasan dan kebahagiaan.

Mata sang pejabat berkaca kaca…. Andai saja ia bisa merasakan ketenangan dan kedamaian perasaan seperti yang dialami tukang becak itu…. Betapa nyenyak tidurnya. Tubuh tukang becak yang kurus itu tampak tertekuk di atas jok becak, dan lihatlah betapa pulas tidurnya…. Betapa bahagia jika bisa tidur nyenyak seperti itu….

Sawang Sinawang : Ilusi Kebahagiaan

Begitulah kehidupan berjalan. Seseorang akan selalu melihat kondisi orang lainnya. Membandingkan, mengandaikan, membayangkan, mengkhayalkan….. “Andai saja aku bisa seperti dia, betapa bahagianya….” Orang Jawa menyebut, hidup itu “sawang sinawang”, saling melihat kepada yang lain.

Itulah sebabnya orang tidak bahagia. Karena ia mengharapkan sesuatu yang tidak nyata. Ia mengkhayalkan sesuatu yang bukan dirinya. Ia membayangkan posisi yang bukan haknya. Ia terus dikejar keinginan yang tidak pernah kesampaian. Ia mengejar kebahagiaan seperti yang ia lihat pada orang lain. Ia mencari kebahagiaan sebagaimana ia saksikan pada banyak kalangan manusia.

Itulah sebabnya orang tidak bahagia. Karena ia mencari dari orang lain. Ia tidak masuk ke dalam dirinya sendiri, dan menemukan kebahagiaan di dalam dirinya sendiri. Harusnya ia selalu menikmati semua yang ada. Merasakan kasih sayang Tuhan dalam setiap kejadian yang menimpanya. Menghayati kehidupan dari semua pemberian Tuhan yang didapatkan setiap hari. Sedikit atau banyak, itu tinggal cara kita menghitungnya.

Becak atau mobil mewah, itu hanya benda-benda, sama dengan benda lainnya. Orang bosan setiap hari naik mobil mewah, ia akan merasa bahagia suatu ketika naik becak di Jogjakarta. Orang bosan setiap hari naik becak, ia akan merasa bahagia naik mobil suatu ketika. Karena mobil mewah dan becak hanyalah benda-benda. Bukan di situ letak bahagia.

Jabatan, posisi, kedudukan itu hanyalah atribut kehidupan, sama dengan atribut lainnya. Orang mengira posisi di atas dirinya itu yang membahagiakan. Padahal posisi yang diinginkan itu hanyalah atribut kehidupan. Asesoris kehidupan, sama dengan asesoris yang lainnya. Bukan di situ letak bahagia.

Bahagia itu letaknya di dalam jiwa. Bukan pada benda-benda. Bukan pada atribut dan asesoris kehidupan. Maka carilah kebahagiaan dengan menyelam ke dalam jiwa kita sendiri. Bukan dengan mengkhayalkan hak orang lain yang tidak kita miliki. Jika anda terus mencari-cari kebahagiaan kepada benda-benda, selamanya anda tidak akan pernah bisa merasakan bahagia. Jika anda terus menerus mencari kebahagiaan kepada atribut-atribut, selamanya anda tidak akan pernah bisa merasakan bahagia.


*http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/20/ilusi-kebahagiaan-tukang-becak-dan-sang-pejabat/

Senin, Mei 14, 2012




ikadikobar.blogspot.com – Depok. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat, melarang iklan yang menampilkan perempuan seksi dipajang di baliho di seluruh sudut kota. Kategorinya, iklan tersebut menampilkan perempuan seksi yang mengumbar aurat atau mengenakan baju terbuka.
Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Distarkim) Nunu Heriyana mengatakan pihaknya sudah menurunkan paksa iklan yang menampilkan perempuan berpose tidak senonoh. Salah satunya iklan deodorant yang menampilkan ketiak wanita di Jalan Margonda.
“Pelarangan iklan tak religius tersebut sesuai visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok 2011-2016. Di mana visinya adalah mewujudkan SDM unggul, kreatif, dan religius. Untuk mewujudkan SDM religius itu, pemerintah mulai melarang iklan berbau pornografi,” kata Nunu di Balai Kota Depok, Kamis (10/11/11).
Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Pengendalian Distarkim, Matheaus Da Silva mengatakan sudah banyak iklan berpenampilan tak senonoh diturunkan pihaknya. “Sudah banyak juga iklan berpenampilan tak senonoh kami turunkan,” katanya.
Matheaus mengatakan, baru-baru ini saja pihaknya menurunkan iklan yang tidak sevisi dengan Pemkot Depok. Lokasinya di Taman Universitas Indonesia (UI). “Reklame tersebut kita turunkan karena di daerah tersebut juga merupakan ruang terbuka hijau,” katanya.
Saat ini, tutur Matheaus, pihaknya sudah melarang Jalan Margonda terdapat iklan berbentuk horisontal. Pemerintah, hanya memperbolehkan iklan berbentuk vertikal. Hal itu terkait rencana pemkot menata kembali Margonda sebagai etalase Kota Depok.
“Di Margonda sudah tidak diperbolehkan iklan berbentuk horisontal. Dan, selama tiga bulan ini, pemerintah akan selektif memilih iklan yang boleh ditampilkan di Jalan Margonda,” ucapnya.
Matheaus berharap, instansi lain yang juga terkait dengan urusan iklan tidak dengan mudah menerima pemasangan iklan di Margonda. Apalagi hanya karena ingin memenuhi target pendapatan, lantas menabrak seluruh aturan yang sudah disepakati dan dipublikasikan. “Jangan sesudah Distarkim melarang iklan tidak senonoh ditampilkan di Jalan Margonda, tapi tiba-tiba institusi lain mengizinkan iklan tersebut di pampang di sana,” katanya. (OZ/Marieska Harya Virdhani)

Sabtu, Mei 12, 2012

ikadikobar.blogspot.com - Pangkalan Bun.


 Allah swt berfirman  :

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati…( Ali Imran 185)

Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu) . Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaatpun ( Al Araf : 34)

….Dan tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan dikerjakannya esok, dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati….( Al Luqman : 34)

Mensikapi bencana pesawat Sukhoi yang sedang hangat diperbincangkan berbagai media di tanah air  bahkan di dunia internasional, sebagai seorang muslim tentu kita faham betul arti dan maksud dari kutipan ayat-ayat diatas.

Sudah merupakan sunnatullah bahwa setiap diri akan mengalami kematian. Namun yang menjadi misteri adalah kita tidak pernah mengetahui kapan, dimana dan dengan cara seperti apa kematian datang menjemput kita.

Setiap kejadian yang terjadi di muka bumi ini tidak pernah luput dari hikmah. Kecelakaan pesawat yang bukan pertama kali terjadi di atmosfer Indonesia ini tentu membawa banyak hikmah untuk kita semua. Diantaranya dzikrul maut atau mengingatkan kita kepada kematian yang pada hakikatnya siap menghampiri kita kapan saja.

Kecelakaan maut di darat, di air atau di udara hanyalah salah satu cara Allah mengambil nyawa makhluk-makhlukNya. Yang menjadi tanda tanya besar adalah sejauh manakah kita telah mempersiapkan  kematian kita yang merupakan gerbang awal kehidupan abadi kita semua sejak kita mengerti bahwa kematian akan datang tanpa kabar berita kapan, dimana dan bagaimana?

Sungguh ayat-ayat diatas merupakan kemurahan dan bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-hambanya agar  kita semua bersiap siap dengan matang menghadapi akhir kehidupan kita. Karena pasti semua manusia ingin hidupnya berakhir dengan husnul khotimah.

Ulama Ibnul qoyyim mengatakan “ Orang yang paling cerdas adalah orang yang selalu mengingat kematian dan mempersiapkan kematiannya dengan matang”.

Usia dan kesempatan adalah dua hal penting yang diberikan Allah sebagai investasi semasa hidup di dunia. Dengan usia yang terbatas tentunya kita harus pandai-pandai mengalokasikan usia ini untuk hal-hal yang bermanfaat dan menguntungkan kita di kehidupan selanjutnya.

Maka uraikan dan rencanakan ending hidup kita dengan seindah-indahnya agar kita menjadi hamba Allah yang selamat di dunia dan akhirat.
Semoga Para Keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran. amiin *
*) http://www.eramuslim.com

Sabtu, Mei 12, 2012
 
Jakarta, ikadikobar.blogspot.com- Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) menyatakan saat Sukhoi Superjet 100 menabrak tebing Gunung Salak tanggal 9 Mei pukul 14.33 WIB, gunung tersebut sedang diliputi awan Cumulonimbus menjulang setinggi 37.000 kaki (11,1 km).

"Logika sederhananya, pilot akan mencari jalan keluar yang paling aman. Namun menaikkan pesawat untuk mengatasi awan mungkin dianggap terlalu tinggi, dari 10.000 kaki harus terbang melebihi 37.000 kaki. Karena itu, pilihannya hanya mencari jalan ke kanan, kiri, atau bawah," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lapan Thomas Djamaluddin, ketika dihubungi dari Jakarta, Sabtu (12/5/2012).

Karena itu, ia menjelaskan, pilihan minta izin menurunkan pesawat ke ketinggian 6.000 kaki mungkin didasarkan pada pertimbangan bahwa ada sedikit celah yang terlihat di bawah, tetapi terlambat memperhitungkan risiko yang lebih fatal dengan topografi yang bergunung-gunung.

Ia menguraikan, data MTSAT menunjukkan sekitar waktu kejadian, awan di sekitar Gunung Salak memang tampak sangat rapat dengan liputan awan lebih dari 70 persen.

Analisis indeks konveksi yang bisa menggambarkan ketinggian awan juga menunjukkan indeks sekitar 30 yang bermakna adanya awan Cb (Cumulonimbus) yang menjulang tinggi sampai sekitar 37.000 kaki (11,1 kilometer).

Data satelit itu, tambahnya, memberi gambaran bahwa saat kejadian, pesawat dikepung awan tebal yang menjulang tinggi. Pada saat sebelum jatuh itu, diinformasikan pesawat turun dari ketinggian 10.000 kaki (3 kilometer) ke 6.000 kaki (1,8 kilometer), padahal tinggi gunung Salak sekitar 2,2 km.

Namun analisis ini, tegasnya, hanya berdasarkan data satelit cuaca, sekadar untuk memberi jawaban sementara berdasarkan data, bukan berdasarkan spekulasi yang tak berdasar.

"Analisis komprehensif tentang faktor lainnya tentu kita nantikan dari analisis rekamanan penerbangan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), walau tentu saja faktor cuaca tetap tak dapat dikesampingkan," kata Djamal.

Sementara itu, mantan Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT Syamsul Bahri yang ditemui mengatakan, saat berada di dalam kepungan awan seorang pilot memiliki risiko yang tinggi untuk tiba-tiba naik atau tiba-tiba turun.

"Karena itulah, setiap pilot selalu menghindari awan untuk menghindari risiko ini dengan terbang jauh di atas liputan awan. Namun mungkin si pilot belum menguasai medan yang berat ini," kata Kepala Biro Perencanaan BPPT yang berpengalaman menerbangkan pesawat untuk layanan modifikasi cuaca itu.*

*)http://www.seruu.com/

Sabtu, Mei 12, 2012
Oleh: Tim dakwatuna.com

ikadikobar.blogspot.com – Jakarta. Hingga Maret 2012, total aset industri keuangan syariah mencapai Rp152,3 triliun. Jumlah itu berasal dari 11 bank komersial berbasis syariah, 24 unit usaha bank syariah, dan 155 bank perkreditan rakyat syariah.
Meski masih triwulan pertama, total asset tersebut terbilang besar. Lebih dari setengah total aset industri keuangan syariah selama 2011 sebesar Rp214 triliun yang didominasi aset perbankan syariah sebesar 69,5% dan obligasi syariah 18,7%.
“Rata-rata pertumbuhan Industri perbankan syariah sangat bagus, 40,2% selama lima tahun terakhir. Lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bank konvensional yang hanya sekitar 16,7%,” ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah di Hotel Hilton, Bandung, Senin (7/5).
Selain itu, kontribusi perbankan terhadap industry perbankan komersil meningkat 4,1%. Halim percaya, jika tren positif tersebut terus berlangsung, dekade berikutnya kontribusi perbankan syariah bisa meningkat 15%-20%.
Gambaran umum industri keuangan syariah global memperlihatkan peningkatan yang signifikan. Dari total aset yang hanya US$137 miliar pada 1996 menjadi US$1,3 triliun pada 2011. “Pada 2015, jumlah diharapkan bisa mencapai US$5 triliun,” tutur Halim. (*/X-13/MICOM)

Sumber: http://www.dakwatuna.

Sabtu, Mei 12, 2012
Kategori : Entrepreneurship
Dalam setiap kali pelatihan, seminar, coaching maupun mentoring para (calon ) entrepreneur saya nyaris hafal pertanyaan-pertanyaan yang hampir selalu muncul. Yang paling sering adalah “…saya sudah sekian kali mecoba, tetapi gagal lagi dan gagal lagi…”.  Yang sering muncul juga adalah “…Saya sudah mencoba, tetapi masalah ini muncul, masalah itu muncul….bahkan masalah demi masalah bergatian muncul…”. Selain jawaban yang sifatnya teknis, jawaban kiasan yang saya ambil dari cerita tentang Wortel, Telur dan Kopi biasanya  juga tidak kalah efektifnya.

Untuk memahami cerita ini dan pesan yang ada di dalamnya, Anda bisa benar-benar menyiapkan bahannya yang rata-rata ada di sekitar Anda yaitu beberapa wortel, satu atau dua butir telur dan beberapa sendok kopi bubuk. Kalau toh Anda tidak mencobanya secara langsung, Anda bayangkan saja juga cukup. Tetapi bila mencobanya langsung efek pembelajaran psikologisnya akan lebih terasa.

Pertama rebuslah air secara cukup di tiga wadah yang berbeda, tunggu sampai ketiganya mendidih. Setelah mendidih , masukkan wortel di wadah pertama, telur di wadah kedua dan kopi di wadah ketiga. Biarkan air terus mendidih sampai sekitar ¼ jam, setelah itu matikan kompornya.

Sekarang Anda amati apa yang terjadi dengan wortel, telur dan kopi Anda ?. Wortel yang tadinya keras, tiba-tiba lunak dan bila Anda jatuhkan akan mblenyek di lantai. Telur yang tadinya lunak di dalamnya, setelah direbus dia menjadi keras. Untuk kopi berbeda lagi, setelah direbus kopi bubuk berubah bentuknya dari bubuk menjadi bercampur air yang sedap harum dan enak rasanya.

Maka seperti itulah (calon) entrepreneur itu setelah mengalami ujian yang berat – yang direpresentasikan oleh air rebusan yang mendidih tersebut. Yang tadinya penuh semangat untuk menjadi pengusaha dengan segala persiapannya, tetapi sebagian besar akan lemas lunglai setelah masalah demi masalah menerpanya – seperti wortel masak.

Tetapi ada sedikit di antara para (calon) entrepreneur tersebut yang tadinya lemah dan ringkih – seperti telur mentah, justru setelah melalui terpaan masalah demi masalah menguatkannya menjadi pribadi entrepreneur yang kokoh dan perkasa.

Lebih sedikit lagi adalah yang seperti kopi bubuk di atas, terpaan masalah yang berat mentransformasikan dia menjadi bentuk lain – dirinya sendiri tidak lagi penting, dia meleburkan diri dalam lingkungannya – meningkatkan kwalitas hidup masyarakat sekitarnya – yang tadinya terasa hambar seperti air tawar berubah menjadi sedap rasanya dan harum pula baunya.

Cerita ini banyak menyemangati (calon) entrepreneur dalam menghadapi masalah-demi masalah. Kadang mereka merasa lunglai tidak berdaya dengan masalah yang ada – itu wajar dan manusiawi, tetapi karena mereka tidak ingin menjadi wortel dalam cerita tersebut, mereka bangkit berusaha keras – minimal menjadi telur atau bahkan menjadi kopi bubuk yang mengharumkan dan menyedapkan linkungannya yang semula hambar. Mau yang mana Anda ?. Wa Allahu A’lam. *
*) http://geraidinar.com/

Sabtu, Mei 12, 2012

Dari Embargo Ke Organic …

ikadikobar.blogspot.com Sekitar 50 tahun lalu suatu negeri pulau kecil mulai diembargo oleh negeri terkaya di dunia yang hanya berbatas laut dengannya. Negeri pulau kecil ini adalah Cuba dan yang memimpin embargo adalah salah satu tetangga terdekatnya yaitu Amerika Serikat. Setelah hampir setengah abad negeri yang diembargo itu hidup dalam segala keterbatasan, kini negeri yang memimpin embargo itu dan juga negeri-negeri lain mulai berbalik mengambil pelajaran darinya.


Hampir tiga dekade sejak diembargo, untuk memenuhi kebutuhan negerinya Cuba menggantungkan diri pada perdagangan bersubsidi dari negeri-negeri blok timur dibawah pimpinan USSR. Tetapi USSR sendiri runtuh pada tahun 1991, yang membuat kondisi Cuba tambah runyam.

Paska keruntuhan USSR, ekonomi Cuba ikut mengkerut sampai 35 % . Sejalan dengan pengkerutan ekonomi yang luar biasa ini, kelaparan meluas di seluruh negeri. Konsumsi rata-rata penduduk turun sekitar 1/3 nya dari rata-rata 3,052 kalori/hari  sebelum keruntuhan USSR menjadi tinggal 2,099 kalori/hari pasca keruntuhan. Padahal jumlah kalori minimum agar orang tidak sampai kelaparan adalah 2,100 – 2,300 kalori/hari, maka saat itu boleh dibilang secara nasional Cuba menjadi negeri yang kelaparan.

Mengapa tiga dekade Cuba bisa survive tetapi tiba-tiba kelaparan bersamaan dengan runtuhnya USSR ?, inilah pelajaran pertamanya yaitu karena Cuba terlalu bergantung pada impor – kususnya impor minyak dari USSR dan negeri-negeri blok timur lainnya. Saat itu impor minyak Cuba turun dari 14 juta ton /tahun menjadi tinggal sekitar 4 juta ton/tahun.

Dampak dari penurunan supply minyak ini, giliran listrik mati bisa mencapai 16 jam per hari. Transportasi tidak bisa berjalan, mesin-mesin produksi dan pertanian berhenti karena semua tidak mendapatkan bahan bakarnya secara cukup.

Tetapi dari sinilah pelajaran kedua muncul, yaitu janji Allah bahwa semua makhluk hidup mendapatkan jatah rezekinya (QS 11 :6) – tidak terkecuali penduduk di negeri yang tidak mengenal Tuhan sekalipun seperti Cuba ini. Setelah tiga dekade bergantung pada import bersubsidi dari negeri komunis, satu dekade import dan subsidinya negeri se blok menghilang, maka satu dekade terakhir bukti bahwa rezeki tersedia cukup bagi semua makhluk itu begitu jelas nampak pada mereka.

Keterbatasan bahan bakar minyak membuat penduduk negeri itu meninggalkan mobil dan menggunakan kendaraan umum, jutaan sepeda menjadi kendaraan baru bagi masyarakat, dan kendaraan-kendaraan pejabat pemerintah menjadi tumpangan bagi rakyat yang memerlukannya.

Lebih dari itu Cuba bangkit dengan pertaniannya yang bagi negeri-negeri lain yang maju sekalipun masih berupa teori. Tidak kurang dari 80 % produk pertanian negeri itu kini organic, dihasilkan melalui apa yang disebut permaculture dan community farm.

Permaculture intinya adalah ecological design dan ecological engineering yang mengembangkan system pertanian yang self-sustainable meniru ecosystem di alam, untuk menopang  kehidupan penghuni bumi ini secara berkelanjutan.

Ada tiga hal yang menjadi titik perhatian dari permaculture yaitu memelihara apa yang ada di alam, menjaga manusia yang tinggal di dalamnya dan menyeimbangkan populasi dengan ketersediaan konsumsi.

Kini banyak orang-orang dari negeri maju belajar dari Cuba yang tidak lagi kelaparan, tingkat konsumsi mereka telah meningkat ke angka 2,600-an kalori/hari – jauh di atas kebutuhan minimal agar orang tidak kelaparan. Bukan hanya tidak kelaparan, dengan permaculture, community farm dan bahan pangan organic-nya yang luar biasa – mereka kini memiliki variasi bahan pangan yang lebih banyak dan lebih sehat dibandingkan dengan negara-negara lain yang maju sekalipun.

Ketika bahan bakar, pupuk dan produk-produk industry tidak lagi bisa mereka peroleh, mereka kembali mengandalkan alam dan berhasil. Bisa jadi  benar saran pengusaha tua dari Singapore yang pernah saya tulis di situs ini, yaitu agar Indonesia meng-embargo diri untuk bisa mandiri – karena Cuba telah membuktikannya.

Pelajaran ke tiga yang bisa diambil dari Cuba adalah ketika krisis terjadi, pemerintah dan rakyat bahu membahu mengatasinya secara bersama – seperti yang tercermin dari contoh kecil para pejabat yang mau memberi tumpangan kendaraan pada rakyat yang membutuhkannya.

Maka pada kesempatan ini saya menghimbau khususnya bagi para wakil rakyat yang suka ‘study banding’ ke manca negara; perbanyaklah study banding ke negeri seperti  Cuba, dan kurangi study banding ke negeri-negeri seperti Jerman, Perancis, Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya.

Mengapa demikian ?, negeri berkembang seperti kita ini ibarat petani dari desa. Kalau kita ke kota besar seperti Jakarta, maka kita banyak terkagum-kagum tetapi tidak banyak manfaat yang bisa kita bawa dan terapkan di desa kita. Sebaliknya bila petani dari desa ini studi banding ke petani lain yang sukses dengan karyanya, maka langsung bisa kita contoh dan terapkan di desa kita.

Belajarlah dari negeri dengan jumlah penduduknya sekitar 11 juta di areal luas lahan sekitar  110,000 km2 - yang kini mampu memberikan pendapatan per capita penduduknya di angka sekitar US$ 9,900. Bandingkan ini dengan Indonesia yang memiliki 248 juta penduduk di luas areal sekitar 1,900,000 km2, pendapatan per capita penduduknya kurang dari separuh dari Cuba yaitu di kisaran US$ 4,700. Data ini diperoleh dari CIA yang bekerja ekstra keras memelototi seluk beluk yang terjadi di dua negeri ini – untuk alasan dan sudut pandang yang berbeda !.

Dari angka-angka ini lantas saya memang tidak sampai pada taraf seperti yang disarankan oleh pengusaha Singapore tersebut di atas yaitu mendorong agar Indonesia meng-embargo diri, karena bagaimanapun perdagangan internasional akan bermanfaat bila dapat dijalankan secara adil. Namun bila kita diperlakukan secara tidak adil, ditekan sana – ditekan sini sampai-sampai kenaikan harga bahan bakar di negeri ini-pun konon karena tekanan asing, maka kita harus berani menyatakan tidak.

Kita harus berani menyatakan tidak untuk segala perlakuaan yang tidak adil dari negeri-negeri yang sok mendikte kita. Bila dampak dari sikap merdeka yang bebas dari tekanan asing ini terburuknya membuat kita diembargo sekalipun, kita tidak perlu khawatir sama sekali.

Siapa tahu kita bisa lebih sehat karena tumbuh secara ‘organic’ dan siapa tahu pula pendapatan kita malah meningkat dua kalinya dari sekarang – menyamai Cuba. Wa Allahu A’lam. *
*) http://geraidinar.com

Sabtu, Mei 12, 2012

10 Tips Sederhana Ala Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 12 Mei 2012

 

Ingin sehat.. Siyam!
Ingin wajah bersinar.. Qiyamullail
Ingin hati lapang.. Tilawah Al-Quran
Ingin bahagia.. Sholat di awal waktu
Ingin meredam nafsu.. Wudhu dan istighfar
Gelisah gundah bin galau.. Perbanyak doa dan olahraga
Hilangkan tekanan, ancaman... Perbanyak membaca.. لاحول ولاقوة الا بالله
Ingin hidup berkah berlimpah rahmat.. Pastikan rizki yg halal dan perbanyak sholawat Nabi
Ingin kekayaan harta.. Banyak-banyak sedekah
Ingin kebaikan tanpa lelah.. Bagikan pesan sederhana ini ke teman-teman

Video

[Yours_Label_Name][video]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.