September 2012

Mempersiapkan Bekal Terbaik Untuk Berhaji

28/9/2012 | 11 Dhul-Qadah 1433 H | Hits: 97
Oleh: Duta Grafika, SAg.
Kirim Print
Ilustrasi – Calon Jamaah Haji.

ikadikobar.blogspot.com - Berbekal taqwa untuk menyempurnakan haji
Haji merupakan ibadah yang special.  Berbeda dengan ibadah-ibadah yang lain. Mari kita bandingkan dengan shalat. Kita melaksanakan shalat wajib sebanyak 5 kali dalam sehari, selama seumur hidup kita, sedangkan haji yang wajib hanya sekali dalam seumur hidup kita. Berapa kali pun kita berhaji maka yang diterima sebagai yang wajib hanyalah haji yang pertama kali dilakukan. Kita tidak bisa memilih ketika kita umpamanya telah berhaji sebanyak 20 kali, maka kita mohon sama Allah, ya Allah saya sudah berhaji 20 kali, mohon semua diterima sebagai haji yang wajib, atau kita memilih apakah yang ke-2, ke-3 atau ke sekian yang  mana ketika kita merasa mantap dalam melaksanakannya, maka itu sajalah yang dinilai wajib. Shalat wajib bisa dilaksanakan oleh siapa saja, sedangkan haji dilaksanakan bagi mereka yang memenuhi kriteria istitha’ah. Shalat bisa dilaksanakan di mana saja di seluruh penjuru bumi Allah SWT, tetapi haji harus dilaksanakan di Mekah dan sekitarnya. Dalam shalat, Jika kita sakit yang sangat parah sekalipun, maka kita tetap harus melaksanakan shalat meskipun dengan isyarat atau di dalam hati, sedangkan haji, ketika sakit bisa diganti dengan dam atau bahkan sudah meninggal dunia,  ibadah haji kita bisa di badalkan kepada orang lain. Shalat dilakukan kapan saja, sedangkan haji harus dilaksanakan di bulan Zulhijah, tidak sah haji nya ketika dilaksanakan di luar bulan Zulhijah. Berarti sama dengan puasa yaitu harus dilaksanakan di bulan Ramadhan, betul dari sisi waktunya, tetapi puasa wajib harus dilakukan setiap Ramadhan seumur hidup, sedangkan haji yang wajib hanya sekali dalam seumur hidup. Dan masih banyak lagi perbandingan yang menunjukkan bahwa haji merupakan ibadah special.


Dari kualifikasi haji tersebut, maka kita pun harus mempersiapkan dengan special, mulai dari ilmunya, kesehatannya, bekal materi atau biayanya, keamanannya, kesiapan ruhani yang ikhlas, sabar, syukur, tawakal, tawadhu’ dan semua yang membekali kesiapan hati untuk haji. Dari semua bekal yang sudah kita siapkan, maka sesungguhnya bekal terbaik dalam berhaji adalah Taqwa. Inilah yang akan kita eksplore sebagai sebaik-baik bekal untuk berhaji.

Haji dimulai dengan memakai ihram. Dua lembar kain putih yang tidak berjahit dikenakan untuk menutupi aurat kita. Ihram mengingatkan kita bahwa ketika lahir kita tidak memakai apa-apa, kita lahir dalam keadaan suci. Seseorang yang hendak berangkat haji harus membersihkan hatinya terlebih dahulu dari semua niat selain Allah serta meluruskan niat untuk berhaji karena Allah SWT. Janganlah sombong karena mampu berangkat haji, karena sesungguhnya harta dan kemampuan seseorang untuk berhaji adalah pemberian dari Allah SWT. Oleh karena itu bekali haji kita dengan hati yang bersih dan niat yang benar, semata-mata karena panggilan Allah SWT. Kain ihram tidak boleh dijahit. Hal merupakan symbol kesederhanaan. Oleh karena itu berusahalah untuk selalu hidup sederhana tidak bermegah-megahan, tidak bermewah-mewahan, sebagaimana Rasulullah SAW memberi contoh hidup sederhana. Janganlah kita sombong dengan pakaian dunia seperti gelar, pangkat, jabatan, harta benda, kekuasaan dll. Semua akan kita tinggalkan. Pribadi yang telah berhaji adalah mereka yang senantiasa bersih hati, rendah hati, sederhana dan tidak membangga-banggakan jabatan, pangkat, harta kekayaan dan kekuasaannya.

Dalam melaksanakan ibadah haji, berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali kita kenal dengan nama thawaf. Jika dikaji lebih mendalam, kita bisa mengambil sebuah pelajaran bahwa sesungguhnya hati ini bagaikan Ka’bah, di mana seluruh perputaran aktivitas anggota tubuh kita memiliki orbit mengelilingi pusaran yang di kendalikan oleh gaya gravitasi dari hati. Ketika mata kita melihat, maka apa yang kita lihat akan kita connect ke hati apakah sesuatu yang kita lihat benar atau salah, boleh atau tidak yang akan membuat hati kita sehat atau sakit. Ketika telinga ini mendengar, maka apa yang didengar akan diconnect kembali ke hati. Apakah yang kita dengar benar atau salah, boleh atau tidak, bermanfaat atau sia-sia. Ketika lidah kita berucap, maka apa yang diucapkan akan diconnect ke hati. Apakah yang diucapkan benar atau salah, fitnah atau fakta. Ketika mulut memasukkan makanan atau minuman ke dalam perut, maka apa yang dimakan atau diminum akan diconnect ke hati. Apakah yang dimakan atau diminum halal atau haram, jelas atau syubhat. Ketika tangan ini melakukan sesuatu, maka akan diconnect ke hati. Apakah yang dilakukan oleh kedua tangan benar atau salah, mengambil hak kita atau hak orang lain. Ketika kaki ini melangkah, maka akan diconnect ke hati. Apakah langkah kaki ini akan menambah ilmu, iman serta menjadi amal shalih atau tidak. Selama 7 hari dalam sepekan kita terus menerus melakukan aktivitas semua berputar mengelilingi hati, maksudnya semua akan difilter oleh hati apakah yang dilakukan itu memenuhi perintah Allah SWT atau melanggar perintah Allah SWT. Sebagaimana thawaf mengelilingi Ka’bah 7 kali. Itulah kehidupan kita berputar terus menerus dari pagi, siang sore, malam dan kembali pagi lagi, demikian seterusnya.

Di sinilah peran hati sebagai alarm untuk memutuskan apakah yang kita lakukan benar atau salah. Mengapa hati yang berperan? Karena hati adalah tempat bersemayamnya taqwa, jika hati kita taqwa maka bertaqwalah seluruh tubuh kita beserta perbuatannya, dan taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk berhaji.

Thawaf mengelilingi Ka’bah berputar dari arah kanan ke arah kiri, pandangan kita ke Ka’bah yang berada di sebelah kiri kita. Apakah artinya? Kanan adalah symbol dari kebaikan dan kiri adalah symbol dari keburukan. Dengan thawaf kita diperintah untuk menengok ke arah kiri di mana maksudnya adalah kita diperintahkan untuk lebih banyak melihat sisi keburukan yang telah kita lakukan dari pada sisi kebaikan yang telah kita kerjakan agar kita terus berusaha untuk memperbaiki diri menjadi pribadi yang baik. Seseorang yang akan melaksanakan ibadah haji dengan makna thawaf akan berusaha untuk selalu mengoreksi, mengevaluasi keburukan yang telah dilakukannya, bertaubat atas dosa-dosa masa lalu untuk tidak dilakukannya kembali. Seseorang yang hendak berhaji juga disunnahkan untuk bersilaturahim dan sekaligus meminta maaf kepada orang tua, saudara, tetangga, sahabat dan teman pergaulannya. Agar tidak ada yang menghalangi niat sucinya untuk berhaji.

Insya Allah jika sudah bertaubat kepada Allah dan meminta maaf kepada sesama, mudah-mudahan hatinya bersih dan siap untuk menunaikan ibadah haji. Oleh karena itu salah satu tanda haji yang mabrur adalah setelah berhaji seseorang akan lebih banyak melakukan kebaikan dan menghindari melakukan keburukan.

Sa’i berjalan atau berlari-lari kecil (roml) dari Shafa ke Marwa itupun dilakukan sebanyak 7 kali berjalan di sisi kanan sesampainya di Marwa kembali ke Shafa juga berjalan di sisi kanan menuju Shafa, terus berjalan sebanyak 7 kali. Sa’i menginspirasi kita bahwa sesungguhnya dalam perjalanan hidup kita selama 7 hari (dari ahad – sabtu) dan diulang terus menerus sepanjang umur kita saat ini, merupakan isyarat agar kita selalu berjalan di jalur kanan atau selalu berjalan di jalur yang benar sesuai petunjuk al Quran dan As Sunnah. Oleh karena itu pribadi yang akan melaksanakan ibadah haji selalu menjadikan al Quran dan As Sunnah sebagai petunjuk dan pedoman dalam berhaji dan sekaligus dalam seluruh sendi-sendi perjalanan kehidupannya.

Wukuf merupakan bagian yang paling penting dalam ibadah haji. Wukuflah yang membedakan haji dengan umroh. Wukuf memiliki makna yang sangat mendalam, di mana dalam wukuf kita menghentikan semua aktivitas. Padang Arafah adalah tempat pertama kali bertemunya Nabi Adam as dengan Siti Hawa. Setelah keduanya bertaubat karena melanggar perintah Allah SWT. Di sinilah mereka berdua memulai kehidupan yang baru di dunia. Dengan wukuf kita mendapatkan pelajaran bahwa kita harus senantiasa melakukan introspeksi (muhasabah), merenungi perjalanan hidup kita sejak dari lahir sampai saat ini. Berapa banyak dosa, kesalahan dan keburukan yang telah kita lakukan, marilah kita mohonkan ampunan kepada Allah SWT. Bertaubatlah atas segala dosa yang kita lakukan semenjak kita baligh. Mulailah dengan kehidupan baru yang berawal dari padang arofah sebagai Nabi Adam as dan Siti Hawa memulainya. Semoga dengan wukuf, Allah SWT mengampuni dosa-dosa masa lalu kita dan memberi harapan baru bagi kehidupan kita selanjutnya. Berbahagialah bagi mereka akan beribadah haji. Wukufnya diibaratkan sebagai titik balik untuk memulai kehidupannya menjadi hamba Allah yang taat. Oleh karena itu, pribadi yang akan berhaji sebaiknya lebih banyak muhasabah, melakukan audit internal atas dosa-dosa masa lalu yang belum sempat bertaubat. Bersihkan diri dan bersiaplah menghadap Yang Maha Suci di Tanah Suci.

Tahallul merupakan simbol perubahan. Pribadi-pribadi yang akan berangkat haji bersiaplah untuk melakukan perubahan. Semua gaya hidup yang tidak sesuai dengan al Quran dan sunnah Rasulullah SAW dipangkas habis. Dari gaya hidup jahiliyah menuju gaya hidup Islam. Dari memakan harta haram menuju kehalalan pendapatan. Dari sekulerisme pemikiran menuju spiritualisme. Dari gaya berpakaian yang tidak menutup aurat menuju penghargaan diri sendiri dengan memakai busana yang islami. Dari gaya pergaulan bebas menuju pergaulan yang disunnahkan.  Dari jarang shalat awal waktu menuju disiplin dengan shalat berjamaah, awal waktu di masjid. Mereka yang sebelum dan sesudah melaksanakan ibadah haji tidak ada perubahan dalam gaya hidupnya, menuju ke arah yang lebih baik, bisa dikategorikan haji yang kurang beruntung.

Perjalanan ibadah haji yang memang special membutuhkan bekal yang baik karena kita akan menuju tanah suci tempat berkumpulnya para nabi dan yang utama adalah seorang pribadi utusan yang mendapat shalawat dari Yang Maha Suci yaitu Rasulullah Muhammad SAW. Tidak ada syahadat, tanpa menyebut nama beliau. Betapa mulianya Rasulullah SAW sehingga nama beliau disandingkan dengan Yang Maha Mulia.

Akankah kita berhaji dengan bekal yang biasa-biasa saja? Dengan sikap yang biasa-biasa saja? Dengan niat yang biasa-biasa saja? Dengan segala hal yang biasa-biasa saja? Seharusnya persiapan kita lebih special. Bekal yang special? Niat yang special? Dan segala hal yang special. Karena kita akan menuju rumah Allah SWT, Yang menguasai seluruh hidup kita, Yang menguasai seluruh alam semesta, kita akan berziarah ke makam Rasulullah Muhammad SAW, manusia terpuji dunia-akhirat, yang sangat mengkhawatirkan keadaan kita umatnya : ummatii…ummatii… Pernahkah kita mengkhawatirkan Rasulullah SAW dengan mengikuti pesan terakhir beliau agar kita berpegang teguh kepada al Quran dan menjaga Sunnah-sunnahnya.

Marilah kita persiapkan bekal haji dengan bekal yang special. Mudah-mudahan Allah SWT akan menjadikan kita, manusia yang special dan dispesialkan oleh Allah SWT. Aamiin. *)
*) http://www.dakwatuna.com

Dalil-dalil qurban:
1. Firman Allah dalam surah al-Kauthar: "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah". Ayat ini boleh dijadikan dalil disunnahkannya qurban dengan asumsi bahwa ayat tersebut madaniyyah, karena ibadah qurban mulai diberlakukan setelah beliau hijrah ke Madinah.
2. Hadist riwayat Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik r.a.:"Rasulullah berqurban dengan dua ekor domba gemuk bertanduk, beliau menyembelihnya dengan tangan beliau dengan membaca bismillah dan takbir, beliau menginjakkan kakinya di paha domba".

Hukum Qurban:
1. Mayoritas ulama terdiri antar lain: Abu Bakar siddiq, Uamr bin Khattab, Bilal, Abu Masud, Said bin Musayyab, Alqamah, Malik, Syafii Ahmad, Abu Yusuf dll. Mengatakan Qurban hukumnya sunnah, barangsiapa melaksanakannya mendapatkan pahala dan barang siapa tidak melakukannya tidak dosa dan tidak harus qadla, meskipun ia mampu dan kaya.Qurban hukumnya sunnah kifayah kepada keluarga yang beranggotakan lebih satu orang, apabila salah satu dari mereka telah melakukannya maka itu telah mencukupi. Qurban menjadi sunnah ain kepada keluarga yang hanya berjumlah satu orang. Mereka yang disunnah berqurban adalah yang mempunyai kelebihan dari kebutuhan sehari-harinya yang kebutuhan makanan dan pakaian.
2. Riwayat dari ulama Malikiyah emngatakan qurban hukumnya wajib bagi mereka yang mampu.

Adakah nisab qurban?
Para ulama berbeda pendapat mengenai ukuran seseorang disunnahkan melakukan qurban. Imam Hanafi mengatakan barang siapa mempunyai kelebihan 200 dirham atau memiliki harta senilai itu, dari kebutuhan tinggal, pakaian dan kebutuhan dasarnya.
Imam Ahmad berkata: ukuran mampu quran adalah apabila dia bisa membelinya dengan uangnya walaupun uang tersebut didapatkannya dari hutang yang ia mampu membayarnya.
Imam Malik mengatakan bahwa ukuran seseorang mampu qurban adalah apabila ia mempunyai kelebihan seharga hewan qurban dan tidak memerlukan uang tersebut untuk kebutuhannya yang mendasar selama setahun. Apabila tahun itu ia membutuhkan uang tersebut maka ia tidak disunnahkan berqurban.
Imam Syafii mengatakan: ukuran mampu adalah apabila seseorang mempunyai kelebihan uang dari kebutuhannya dan kebutuhan orang yang menjadi tanggungannya, senilai hewan qurban pada hari raya Idul Adha dan tiga hari tasyriq.

Keutamaan qurban:
1. Dari Aisyah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda:"Amal yang paling disukai Allah pada hari penyembelihan adalah mengalirkan darah hewan qurban, sesungguhnya hewan yang diqurbankan akan datang (dengan kebaikan untuk yang melakukan qurban) di hari kiamat kelak dengan tanduk-tanduknya, bulu dan tulang-tulangnya, sesunguhnya (pahala) dari darah hewan qurban telah datang dari Allah sebelum jatuh ke bumi, maka lakukanlah kebaikan ini". (H.R. Tirmidzi).
2. Hadist Ibnu Abbas Rasulullah bersabda:"Tiada sedekah uang yang lebuh mulia dari yang dibelanjakan untuk qurban di hari raya Adha"(H.R. Dar Qutni).

Waktu penyembelihan Qurban
Dari Jundub r.a. :Rasulullah melaksanakan sholat (idulAdha) di hari penyembelihan, lalu beliau menyembelih, kemudian beliau bersabda:"Barangsiapa menyembelih sebelum sholat maka hendaknyha ia mengulangi penyembelihan sebagai ganti, barangsiapa yang belum menyembelih maka hendaklah ia menyembelih dengan menyebut nama Allah". (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dari Barra' bin 'Azib, bahwa paman beliau bernama Abu Bardah menyembelih qurban sebelum sholat, lalu sampailah ihwal tersebut kepada Rasulullah s.a.w. lalu beliau bersabda:"Barangsiapa menyembelih sebelum sholat maka ia telah menyembelih untuk dirinya sendiri dan barang siapa menyembelih setelah sholat maka sempurnalah ibadahnya dan sesuai dengan sunnah (tradisi) kaum muslimin"(H.R. Bukhari dan Muslim).
Hadist Barra' bin 'Azib, Rasulullah s.a.w. bersabda:"Pekerjaan yang kita mulai lakukan di hari ini (Idul Adha) adalah sholat lalu kita pulang dan menyembelih, barangsiapa melakukannya maka telah sesuai dengan ajaran kami, dan barangsiapa memulai dengan menyembelih maka sesungguhnya itu adalah daging yang ia persembahkan untuk keluarganya dan tidak ada kaitannya dengan ibadah"(H.R. Muslim).
Imam Nawawi menegaskan dalam syarah sahih Muslim bahwa waktu penyembelihan sebaiknya setelah sholat bersama imam, dan telah terjadi konsensus (ijma') ulama dalam masalah ini. Ibnu Mundzir juga menyatakan bahwa semua ulama sepakat mengatakan tidak boleh menyembelih sebelum matahari terbit.
Adapun setelah matahari terbit, Imam Syafi'i dll menyatakan bahwa sah menyembelih setelah matahari terbit dan setelah tenggang waktu kira-kira cukup untuk melakukan sholat dua rakaat dan khutbah. Apabila ia menyembelih pada waktu tersebut maka telah sah meskipun ia sholat ied atau tidak.
Imam Hanafi mengatakan: waktu penyembelihan untuk penduduk pedalaman yang jauh dari perkampungan yang ada masjid adalah terbitnya fajar, sedangkan untuk penduduk kota dan perkampungan yang ada masjid adalah setelah sholat iedul adha dan khutbah ied.
Imam Malik berkata: waktu penyembelihan adalah setelah sholat ied dan khutbah. Imam Ahmad berkata: waktunya adalah setelah sholat ied.Demikian, waktu penyembelihan berlanjut hingga akhir hari tasyriq, yaitu tanggal 13 Dzulhijjah.
Tidak ada dalil yang jelas mengenai batas akhir waktu penyembelihan dan semua didasarkan pada ijtihad, yaitu didasarkan pada logika bahwa pada hari-hari itu diharamkan berpuasa maka selayaknya itu menjadi waktu-waktu yang sah untuk menyembelih qurban.

Menyembelih di malam hari
Menyembelih hewan qurban di malam hari hukumnya makruh sesuai pendapat Imam Syafii. Bahkan menurut imam Malik dan Ahmad: menyembelih pada malam hari hukumnya tidak sah dan menjadi sembelihan biasa, bukan qurban.

Hewan yang disembelih:
Imam Nawawi dalam syarah sahih Muslim menegaskan telah terjadi ijma' ulama bahwa tidak sah melakukan qurban selain dengan onta, sapi dan kambing. Riwayat dari Ibnu Mundzir Hasan bin Sholeh mengatakan sah berqurban dengan banteng untuk tujuh orang dan dengan kijang untuk satu orang.
Adapun riwayat dari Bilal yang mengatakan: "Aku tidak peduli meskipun berqurban dengan seekor ayam, dan aku lebih suka memberikannya kepada yatim yang menderita daripada berqurban dengannya", maksudnya bahwa beliau melihat bahwa bersedekah dengan nilai qurban lebih baik dari berqurban. Ini pendapat Malik dan Tsauri. Begitu juga riwayat sebagian sahabat yang membeli daging lalu menjadikannya qurban, bukanlah menunjukkan boleh berqurban dengan membeli daging, melainkan itu sebagai contoh dari mereka bahwa qurban bukan wajib melainkan sunnah.

Makan daging qurban
Hukum memakan daging qurban yang dilakukan untuk dirinya sendiri, apabila qurban yang dilakukan adalah nadzar maka haram hukumnya memakan daging tersebut dan ia harus menyedekahkan semuanya. Adapun qurban biasa, maka dagingnya dibagi tiga, sepertiga untuk dirinya dan keluarganya, sepertiga untuk dihadiahkan dan sepertiga untuk disedekahkan.
Membagi tiga ini hukumnya sunnah dan bukan merupakan kewajiban. Qatadah bin Nu'man meriwayatkan Rasulullah bersabda:"Dulu aku melarang kalian memakan daging qurban selama tiga hari untuk memudahkan orang yang datang dari jauh, tetapi aku telah menghalalkannya untuk kalian, sekarang makanlah, janganlah menjual daging qurban dan hadyu, makanlah, sedekahkanlah dan ambilah manfaat dari kulitnya dan janganlah menjualnya, apabila kalian mengharapkan dagingnya maka makanlah sesuka hatimu"(H.R. Ahmad).
Sebaiknya dalam dalam melakukan qurban, pelakunyalah yang menyembelih dan tidak mewakilkannya kepada orang lain. Apabila ia mewakilkan kepada orang lain maka sebaiknya ia menyaksikan. Wallahu'alam bissowab


ikadikobar.blogspot.com - Dengan penduduk dunia yang mendekati 7 milyar orang saat ini, pemenuhan kebutuhan pokok penghuninya menjadi tantangan tersendiri. Makanan, energi dan air  menjadi problem utama untuk dapat diatasi. Menyusul kebutuhan lainnya yang juga sangat mendesak seperti kesehatan, perumahan dan pendidikan. Siapakah yang akan mengatasi masalah-masalah ini ?, pemerintah kah ?, sebagian ya – tetapi itu tidak cukup. Salah satu harapan itu ada pada para entrepreneur, mengapa ?

Siapa yang akan mengambil resiko untuk mengolah tanah-tanah gersang untuk ditanami bahan makanan ? siapa yang akan mencoba bibit-bibit tanaman baru ? siapa yang akan menanam pohon-pohon agar terbentuk cadangan air jangka panjang ? siapa yang akan mengeksplorasi sumber-sumber energi baru ? dlsb.dlsb.

Intinya negeri ini sangat membutuhkan sebanyak mungkin entrepreneur, yaitu orang yang mau mengambil resiko untuk mengimplementasikan ide-idenya dalam bentuk usaha/enterprise , siap menerima dan bertanggung jawab apapun hasilnya.

Entrepreneur adalah orang yang bukan hanya mengatasi problem dan memenuhi kebutuhan sesama saat ini, dia juga harus mampu mengantisipasi masalah atau kebutuhan dan memikirkan solusinya sebelum masalah atau kebutuhan itu muncul di masa yang akan datang.

Dengan peran yang begitu besar di masyarakat, apakah kita di negeri ini sudah cukup keras berusaha melahirkan para entrepreneur-entrepreneur ini ?.  Jawabannya akan saya sarikan dari laporan World Bank terakhir yang dituangkan dalam Doing Business 2012.

Dari sisi kemudahan usaha di 183 negara yang di survey, kita yang di Indonesia menduduki ranking 129 turun dari ranking 126 tahun sebelumnya. Semaking besar angka ranking ini semakin sulit berusaha. Ranking 1 adalah yang paling mudah dan ranking 183 adalah yang paling sulit, bisa kita bayangkan sesulit apa ranking 129 ini maknanya.

Sebagai pembanding dengan negeri tetangga, Singapore adalah ranking 1, Tailand 17, Malaysia 18, Brunei 83, Vietnam 98, Philippine 136 dan Timor Leste 168. Kita hanya lebih mudah sedikit dibandingkan Philippine dan Timor Leste, tetapi jauh tertinggal dari jiran-jiran terdekat kita.

Bila ranking tersebut diperinci lebih jauh, maka ranking untuk memulai usaha baru kita menjadi lebih sulit lagi yaitu di urutan 155, urusan pajak di ranking 131, urusan pemberlakukan kontrak di urutan 156, urusan kepailitan di urutan 146, urusan perlistrikan di urutan 161.

Untuk fair-nya, ada juga yang lebih baik yaitu perijinan property di urutan 99, perolehan credit 126, perlindungan investor 46, dan perdagangan lintas batas di urutan 39.

Lantas apa maknanya semua ranking tersebut di atas ? tergantung dari apa atau di mana kedudukan kita. Masing-masing kita harus berbuat sesuai dengan kedudukan kita, "…Hai kaumku, berbuatlah menurut kedudukanmu, sesungguhnya aku pun berbuat. Kelak kamu akan mengetahui, siapakah yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini (di akhirat nanti). Sesungguhnya, orang-orang yang lalim itu tidak akan mendapat keberuntungan.” (QS 6 : 135)

Maka bagi Anda yang memegang otoritas yang terkait dengan kemudahan-kemudahan usaha tersebut di atas, permudahlah segala urusan semaksimal mungkin yang Anda bisa. Kemudahan yang Anda berikan akan memiliki multiplier effect pada lahirnya para entrepreneur baru dan berarti juga solusi-solusi baru bagi problem dan kebutuhan masyarakat.

Bagi Anda yang akan menerjuni dunia entrepreneur, jangan jadikan berbagai kesulitan yang akan Anda hadapi sebagai penghalang.  Persiapkan diri Anda untuk menghadapinya dan jadikanlah berbagai kesulitan itu sebagai tantangan untuk ditaklukkan.

Bila orang kebanyakan di Singapore bisa jadi entrepreneur, itu wajar karena di negeri dengan ranking 1 dalam kemudahan usaha selama beberapa tahun berturut-turut itu segalanya memang mudah. Tetapi bagi Anda yang akan menjadi entrepreneur di negeri dengan ranking 129 ini, bukan orang kebanyakan yang bisa melakukannya. Diperlukan super entrepreneur untuk bisa menaklukkan seluruh tingkat kesulitan yang akan Anda hadapi.

Andalah super entrepreneur itu, karena Anda bisa menjadi entrepreneur di negeri dengan ranking 129 ini ! Insyaallah.


ikadikobar.blogspot.com - Warren Buffett adalah orang terkaya no 3 di dunia (pernah no 1 tahun 2008), kekayaannya saat ini diperkirakan mencapai sekitar US$ 47 Milyar atau sekitar 446 trilyun – lebih dari 1/3 dari APBN Indonesia tahun 2012. Bagi dunia investasi barat  dia dianggap ‘dewa’-nya investasi dan namanya menjadi judul sejumlah buku. Tetapi apakah Warren Buffett memang begitu hebat dalam investasi ini ?, ternyata tidak ! dengan diamnya emas saja dia kalah telak dalam lebih dari 5 tahun terakhir.

Grafik dibawah memberikan ilustrasi kenaikan nilai perusahaan investasinya Warren Buffett yaitu Berkshire Hathaway dibandingkan dengan kinerja kenaikan harga emas sejak tahun 2000 sampai sekarang (2012). Bisa kita lihat siapa yang lebih cerdas dalam menaikkan nilai ini.


Ilustrasi ini bukan untuk men-discourage Anda dari dunia investasi pasar modal dan sejenisnya. Tetapi untuk membuka mata lebar-lebar pada suatu kenyataan bahwa – orang sepintar Warren Buffett-pun ternyata tertipu dengan kenaikan nilai semu dari asset-nya. Dia mengira nilai assetnya tumbuh dengan baik, namun bila digunakan standar nilai emas – assetnya terus menerus turun nilainya selama lima tahun terakhir ini.

Lantas apa yang menjadi penyebabnya ?, penurunan nilai uang kertas US$ lima tahun terakhir ini begitu tingginya sehingga orang yang sudah bekerja begitu keras dan konon juga begitu cerdas sekaliber Warren Buffett-pun, akhirnya harus mengakui bahwa assetnya adalah masuk kategori wealth reducing asset – asset yang menurunkan tingkat kemakmuran pemiliknya – bila standar nilai emas yang digunakan.

Penurunan daya beli uang kertas yang begitu drastis antara lain dipicu oleh serangkain Quantitative Easing (QE) di Amerika, mulai dari QE 1, QE 2 dan QE –Infinity yang diumumkan pekan lalu. Warren Buffett nampaknya perlu kerja lebih keras dan lebih cerdas lagi untuk sekedar mampu mempertahankan kekayaannya yang sekarang – bila ingin mengejar standar nilai emas yang sama.

Lantas bagaimana kita bisa lebih pintar dari Warren Buffett dalam situasi seperti sekarang ini ?, kita punya contoh konglomerat yang lebih cerdas pada zamannya yaitu Abdurrahman bin Auf. Dengan apa dia membangun kekayaannya ?, dengan putaran barang dagangan – yaitu menggerakkan sektor riil dan mempertahankan nilai dengan emas dan perak.

Tercatat dalam sejarah, warisan Andurrahman bin Auf ketika meninggal dunia adalah 80,000 Dinar per-orang istrinya, padahal dia meninggal dengan empat orang istri dan memiliki anak. Artinya 80,000 Dinar tersebut hanyalah 1/32 dari warisan tunainya. Lebih dari itu semua, dia adalah salah satu dari 10 sahabat yang dijamin masuk surga.

Apa yang dilakukan Abdurrahman bin Auf tetap relevan bila dilakukan hingga kini. Kemakmuran yang sesungguhnya itu dibangun dengan kerja keras di sektor riil dan perdagangan – kemudian mempertahankan nilainya-pun dalam bentuk benda riil seperti emas, perak , barang dagangan dlsb.

Lho tetapi kenyataannya toh Warren Buffett tetap jauh lebih kaya dari kita-kita saat ini ?, Itu betul.  Dia telah menggeluti dunia investasi yang dia lakukan sekarang sejak tahun 1962 atau 50 tahun lalu, ketika dia berusia 22 tahun. Di tahun-tahun ketika devaluasi nilai Dollar tidak significant, dia memang berhasil meningkatkan kekayaannya – tetapi ketika devaluasi itu begitu tinggi seperti lima tahun terakhir – hasil kerja keras orang seperti dia bisa tersapu habis oleh penurunan daya beli uang itu.

Anda bisa lebih kaya dari dia bila memiliki kesempatan untuk investasi lebih panjang dan mampu memproteksi nilai dari investasi Anda.

Apakah harga emas sekarang begitu tingginya sehingga kerja keras Warren Buffet-pun kalah telak dengannya ?, apakah bukan karena telah terjadi bubble di harga emas sehingga harga emas itu bisa anjlok kapan saja ?.

Harga emas memang pernah bubble dari tahun 1970-an sampai awal 80-an; ketika dunia beberapa tahun shock dengan kejutan presiden Nixon Agustus 1971 ketika dia melepas kaitan antara US$ dengan emas. Di pasar Modal, sering pula terjadi bubble seperti yang terjadi di NASDAQ 1990-2009. Salah satu gejala bubble itu adalah ketika harga naik begitu cepat, tanpa didukung oleh alasan yang bersifat fundamental – maka yang sebaliknya akan terjadi, kejatuhan yang cepat pula.

Bila kita plotkan bubble emas 1971-1982, NASDAQ tahun 1990-2009 dan harga emas 2001-2010, kita akan melihat bahwa kenaikan harga emas yang 10 tahun terakhir ini beda sekali dengan dua contoh peristiwa bubble tersebut. Kenaikan harga emas 10 tahun terakhir sebenarnya landai-landai saja, tidak ada penggelembungan yang mendadak. Penyebabnya-pun jelas terukur, yaitu uang kertas yang memang sengaja diturunkan nilainya secara terus menerus menuju infinity-low oleh para pemegang otorisasi uang kertas itu !



Maka jangan tertipu filosofi investasi ala Warren Buffett, Anda bisa lebih cerdas dari dia dengan menggunakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan para sahabatnya sebagai panutan dan contoh yang sempurna. Tidak mengapa kaya, asal tetap bisa masuk surga ! Amin. *)

*) http://geraidinar.com/

ikadikobar.blogspot.com - Di dunia personal finance dikenal apa yang disebut 70/30 rule, yaitu bila Anda mampu mengkonsumsi hanya 70 % dari pendapatan Anda dan sisanya 30 % ditabung – maka Anda akan memiliki hari tua yang baik. Orang-orang di negara maju pada umumnya lebih bisa mengimplementasikan rule ini karena pendapatannya memang cukup, di negara-negara yang sedang berkembang seperti kita – rule ini masih sulit diterapkan oleh setidaknya dua sebab.


Penyebab pertama adalah pseudo-wealth euphoria atau eforia kemakmuran semu, ini terjadi di seluruh tingkatan ekonomi masyarakat. Seorang pekerja rumah tangga yang baru datang dari kampung dan mulai bekerja di Jakarta, begitu merasa mendapatkan penghasilan cukup – yang dibeli pertama adalah handphone. Sepertiga penghasilannya untuk mencicil handphone dan sepertiga lagi dihabiskan untuk membeli pulsanya, maka sulit sekali terangkat kemakmurannya.

Fenomena yang tidak jauh berbeda adalah di kelompok menengahnya. Begitu mereka mendapatkan pekerjaan yang baik dan dengan pendapatan yang baik pula, mereka berlomba membeli mobil dengan nilai maksimal yang mereka bisa beli. Sampai-sampai perbankan dan lembaga pembiayaan-pun membuat aturan dalam kreditnya, yaitu nilai cicilan maksimal 1/3 dari gaji karyawan yang membeli mobil secara cicilan tersebut.

Mobil dan handphone sesungguhnya bukan hanya mengkonsumsi 1/3 pendapatan. Biaya untuk pemeliharaan, bahan bakar, asuransi dan perilaku konsumtif yang terbawa setelah orang membeli mobil untuk kelas menengah  atau handphone untuk kelas bawah – meskipun kelihatannya membuat pemiliknya menjadi makmur, sesungguhnya justru memiskinkan – inilah yang disebut kemakmuran semu itu.

Penyebab kedua adalah inflasi. Kalau toh 70/30 rule tersebut Anda terapkan dan Anda berhasil menyisihkan untuk ditabung 30% dari pendapatan Anda, dalam bentuk tabungan, deposito, asuransi dlsb. Tidak ada jaminan bahwa hari tua Anda akan makmur. Mengapa ?, karena tabungan Anda akan beradu cepat pertumbuhannya dengan angka inflasi.

Penyebab kedua ini berlaku di negara berkembang seperti kita maupun di negara-negara maju sekalipun, walhasil statistik di negara maju tidak jauh berbeda dengan statistik di negara berkembang bahwa kurang lebih 9 dari 10 pegawai tidak siap untuk pensiun pada waktunya.

Lantas apa solusi terbaik bagi kita ?, solusi terbaik itu datang dari contoh terbaik – uswatun hasanah, yang juga pernah saya tulis di situs ini empat tahun lalu. Kali ini saya akan perjelas dengan contoh aplikasinya.

Contoh ini saya ambilkan dari kitab Riyadus Shalihin-nya Imam Nawawi, yang mebahas sebuah hadits panjang berikut :

Dari Abu Hurairah RA, dari nabi SAW, beliau bersabda, “ Pada suatu hari seorang laki-laki berjalan-jalan di tanah lapang, lantas mendengar suara dari awan :” Hujanilah kebun Fulan.” (suara tersebut bukan dari suara jin atau manusia, tapi dari sebagian malaikat). Lantas awan itu berjalan di ufuk langit, lantas menuangkan airnya di tanah yang berbatu hitam. Tiba-tiba parit itu penuh dengan air. Laki-laki itu meneliti air (dia ikuti ke mana air itu berjalan). Lantas dia melihat laki-laki yang sedang berdiri di kebunnya. Dia memindahkan air dengan sekopnya. Laki-laki (yang berjalan tadi) bertanya kepada pemilik kebun : “wahai Abdullah (hamba Allah), siapakah namamu ?”, pemilik kebun menjawab: “Fulan- (yaitu nama yang dia dengar di awan tadi)”. Pemilik kebun bertanya: “Wahai hambah Allah, mengapa engkau bertanya tentang namaku ?”. Dia menjawab, “ Sesungguhnya aku mendengar suara di awan yang inilah airnya. Suara itu menyatakan : Siramlah kebun Fulan – namamu-. Apa yang engkau lakukan terhadap kebun ini ?”. Pemilik kebun menjawab :”Bila kamu berkata demikian, sesungguhnya aku menggunakan hasilnya untuk bersedekah sepertiganya. Aku dan keluargaku memakan daripadanya sepertiganya, dan yang sepertiganya kukembalikan ke sini (sebagai modal penanamannya)”. (HR. Muslim).

Maka dengan hadits tersebut di atas ternyata 1/3 rule atau saya sebut prinsip 1/3 -lah yang lebih cocok untuk kita, bukan 70/30 rule. Bila kita mampu menerapkan prinsip 1/3 ini – yaitu 1/3 pendapatan kita konsumsi, 1/3 pendapatan untuk bersedeqah dan 1/3-nya lagi untuk investasi – maka insyaallah akan turun ‘hujan khusus’ untuk kita-kita.

1/3 yang kita investasikan akan memakmurkan kita dan orang lain di dunia ini, dan kombinasi dari 1/3 yang menciptakan lapangan kerja ini dengan 1/3 yang disedeqahkan insyaallah akan membawa keberkahan untuk bekal akhirat kita.

Teorikah ini ?, mungkinkah kita terapkan ?. Setiap kali saya membahas prinsip 1/3 ini, pertanyaan yang selalu muncul adalah – “bagaimana pak kita bisa hidup hanya dengan 1/3 ?, lha wong dengan 100%nya saja tidak cukup ?”.

Inilah yang memang harus dibudayakan, yang mengaku tidak cukup tersebut dia sesungguhnya mampu menggunakan uangnya untuk membeli handphone dan pulsanya. Mampu mengkridit motor dan membiayai operasinya, mampu mengkredit mobil beserta perawatan dan biaya operasinya dst.dst.

Maka bila prioritas itu diubah, pos biaya yang konsumtif yang tidak perlu-perlu benar dipindahkan sebagian untuk sedekah dan sebagian untuk investasi produktif –insyaAllah prinsip 1/3 tersebut bisa dijalankan oleh siapapun yang mampu membeli handphone, mengkredit motor atau mobil.

Hari-hari ini saya sedang berbicara intensif dengan rekan-rekan di perbankan. Bagaimana kalau mereka secara bertahap mengurangi kredit konsumsinya dan menggantinya dengan pembiayaan usaha yang produktif. Program seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang berbiaya rendah dan jaminan juga rendah – bisa diperluas targetnya.

Bila selama ini KUR diarahkan untuk para pemilik usaha yang sudah jalan dengan SIUP, TDP dlsb, bagaimana kalau pembiayaan KUR ini berlaku juga untuk menggiring para pegawai yang ancang-ancang untuk pindah kwadran ?. Mereka belum punya usaha sendiri, jadi jelas belum punya SIUP, TDP dlsb. Tetapi mereka selama ini mampu membayar cicilan mobilnya yang berharga ratusan juta, mengapa tidak dengan cicilan untuk investasi produktif ?.

Pihak bank akan lebih aman karena selama pegawai tersebut masih bekerja – jaminan pembayaran itu datang dari penghasilannya. Begitu usahanya jalan, si pegawai benar-benar melompat ke kwadran entrepreneur – jaminan pengembalian itu datang dari hasil usahanya.

Lha siapa yang menjalankan usaha si pegawai selama mereka belum terjun sendiri ?, pihak bank bisa memilih dan mengawasi pihak-pihak professional sebagai mitranya untuk mengelola usaha si pegawai yang calon pengusaha itu.

Untuk industri pertanian/perkebunan misalnya, program KKP kita – Kepemilikan Kebun Produktif bisa menjadi arena pembelajaran yang menarik untuk semua pihak. Si pegawai calon pengusaha bisa belajar berkebun yang baik – sambil tetap bekerja sampai dia merasa comfortable untuk terjun dan mengelolanya sendiri.  Karena disamping penghasilannya dari bekerja, dia berpotensi mendapatkan penghasilan pula dari usahanya, maka dia insyaallah bisa lebih berkesempatan untuk bersedeqah yang 1/3 tersebut di atas. Untuk sementara waktu (5 tahun pertama) dari usaha berkebunnya dapat diserahkan ke kami untuk kami kelola bersama-sama dengan kebun lainnya.

Pihak bank bisa menyalurkan kredit produktif dengan aman – karena dikelola secara professional sejak kredit produktif tersebut keluar, aman pula pengembaliannya karena dijamin oleh penghasilan si pegawai awalnya dan baru setelah jelas hasilnya – dibayar dari hasil usaha yang di danai investasinya tersebut.

Bila skema ini berjalan secara massal, maka akan ada perubahan paradigma di masyarakat, yaitu yang selama ini rame-rame kredit motor, kredit mobil – akan berubah menjadi investasi produktif yang menciptakan lapangan kerja dan memakmurkan para pelakunya dunia akhirat – karena diterapkannya prinsip 1/3 dari hadits tersebut di atas. InsyaAllah.

Geraidinar.com - Suatu hari saya sempatkan baca buku pelajaran ekonomi dari anak saya yang masih duduk di SMP, untuk melihat apa kira-kira isinya. Tidak mengejutkan bagi saya kalau ternyata ekonomi yang diajarkannya sama sekali belum menyentuh sedikitpun ekonomi Islam. Ini juga diakui oleh teman saya yang menjadi dosen di fakultas ekonomi perguruan tinggi negeri ternama, dia malah menambahkan katanya pelajaran ekonomi yang ada sekarang dari SD sampai S3 masih full riba.


Maka melalui program cartoonomics – ilmu ekonomi versi kartun, kami berniat mensosialisasikan konsep ekonomi Islam itu agar sampai generasi muda kita. Bentuknya nanti kurang lebih seperti bocoran terlampir, insyaallah akan diterbitkan dalam buku-buku yang murah agar mudah menyebar seluasnya. Bila Anda tertarik untuk terlibat dalam project ini, kami masih terus membutuhkan ide-ide kreatif, bakat-bakat menggambar, jago-jago pemasaran produk sejenis dlsb. Silahkan hubungi kami di menu kontak.

 




 


REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyalahkan prilaku diskriminatif penggunaan hak veto yang dimiliki segelintir anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Ahmadinejad mengimbau PBB sebaiknya merombak peraturan agar menjadi lebih berkeadilan.

Menurutnya pemilik hak veto, yakni anggota Dewan Keamanan PBB telah gagal menjamin ketertiban dan keamanan bagi dunia. "Perubahan dalam aturan, dan dalam mendukung negara-negara harus dengan memperhatikan keadilan,'' kata Ahmadinejad, seperti dilansir The Associated Press, Selasa, (25/9).

Sebelumnya Sekertaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon mengimbau agar Ahmadinejad tenang dalam menyampaikan pidato politiknya di mimbar PBB. Menurut Ban, 'membakar' podium PBB dengan pidato yang penuh retorika serangan militer di kawasan Timur Tengah, hanya semakin memperkeruh situasi bagi Iran, terutama persoalan yang menyangkut Iran dan Israel.

Namun Ahmadinejad yang menjadi Presiden Iran sejak 2005 itu tidak ingin menghentikan pernyataan konfrontasinya tersebut. Dalam pidatonya di mimbar Majelis Umum PBB, Ahmadinejad menuding Amerika Serikat (AS) sebagai satu dari beberapa negara yang menyalahgunakan kebebasan berbicara.

Ahmadinejad juga gagal memberikan perlindungan mengenai keyakinan beragama bagi umat yang lain. Itu dibuktikannya dengan kerusuhan yang menargetkan simbol-simbol AS di belahan dunia muslim belakangan.
"Warga muslim tidak akan melakukan rangkaian aksi, jika AS mampu dalam memberikan perlindungan bagi orang-orang beragama," tegas Ahmadinejad.

Pada Suatu hari terjadilah dialog antara Umar bin Al Khaththab ra dengan beberapa orang di zamannya. Umar bin Al Khaththab berkata: “Berangan-anganlah!”.


Maka salah seorang diantara yang hadir berkata: “Saya berangan-angan kalau saja saya mempunyai banyak uang (dinar dan dirham), lalu saya belanjakan untuk memerdekakan budak dalam rangka meraih ridha Allah”. 

Seorang lainnya menyahut: “Kalau saya, berangan-angan memiliki banyak harta, lalu saya belanjakan fi sabilillah”. 

Yang lainnya lagi menyahut: “Kalau saya, mengangankan mempunyai kekuatan tubuh yang prima, lalu saya abdikan diri saya untuk memberi minum air zamzam kepada jama’ah haji satu persatu”.

Setelah Umar bin Al Khaththab mendengarkan mereka, iapun berkata: “Kalau saya, berangan-angan kalau saja di dalam rumah ini ada Rijaal (tokoh) seperti Abu Ubaidah bin Al Jarrah, Umair bin Sa’ad dan semacamnya”.

Dari dialog tentang mimpi ini, kita dapat mengetahui betapa urgen dan pentingnya membina para pemuda itu. Semoga Allah swt memberikan kekuatan kepada kita untuk mampu mewujudkan mimpi indah kita, amin.

| Kultwit @helvy

Helvy Tiana Rosa

World Hijab Day 4 September


Selamat hari #jilbab internasional #WorldHijabDay



Mengapa saya pakai #jilbab alasannya sama dgn Nadia dlm buku #ketikamasgagahpergi & kembali :)

Saya pakai #jilbab bukan untuk kepentingan para lelaki. Saya berjilbab untuk kepentingan saya. Untuk kemerdekaan saya :)

Dulu saya ga mbygkn akan pakai #jilbab. Solat jarang. Membedakan ba& nun saja terbalik trs. Juara kls tp nilai agama 6 aja di raport.

Di SMA saya org yg ditakuti anak2 Rohis krn saya tunjukkan sy tak suka #jilbab yg mrk pakai. Dulu sy pikir itu membatasi gerak. Dulu.

Dulu selain sebal saya juga iba dgn mrk yg pakai #jilbab. Mengapa alasannya selalu untk kebaikan laki2? Jd saya cari tahu lbh lanjt. #jilbab

Saat ultah ke 18 sy dipaksa tmn pergi ke rmh teman yg menyiapkn acr ultah sy dgn pengajian di rmhnya. Bete-lah, tp saya dtg. #jilbab

Di sana, pada usia 18th saya baru tahu baca Qur'an terjemahan (parah ya!). Baca ayat manapun lgsg mata berembun :') #jilbab

Di pengajian itu tdk 1 pun yg bilang pada saya #jilbab itu wajib. Tp setelah baca Qur'an tiba2 sy tahu saya sgt mencintai Dia.

Plgnya saya menangis spanjang jln. Betapa Dia amat pengasih. Sy jrg sholat, sering lupa padaNya, tp Dia ttp beri udara, air, cinta. #jilbab

Sy suka perubahan. Kalau bisa cepat knp hrs lambat. Hari itu jg sy putuskan pakai #jilbab. Sy ke rmh Ida, jilbaber yg suka sy hina di sklh.

Ida terkejut. Ga bs ngomong, cuma lihat sy trs. Sy minta maaf pdnya dan minta diajarkan pakai #jilbab. Itu 2 April 1988, ultah ke 18.

Plg dr rmh Ida sy merasa org2 di jln lht sy trs. Seperti repertoar, sy teriaki mrk: 'Doakn hari ini sy mau pakai #jilbab! Ini deklarasi!'

Plg ke rmh keluarga yg ngajak ke pesta kaget. Mami syok. @asmanadia @aeront bengong. Knp sy? Org yg keras & paling bnyk alpa itu? #jilbab

Bsknya di sklh ga ada yg ngenalin sampai sy msk kls. Teman sebangku sy, Narni s4 dibw ke PMR krn nyaris pingsan lht sy pakai #jilbab.

Wkt SMA sy anak teater. Suka debat, krs kepala tp sering nymbang piala u sklh. Ke sklh pake cln panjang, rambut cepak. Lah tb2 pake #jilbab?

Saya ga bs lupa bgmn tmn2 di sklh melihat sy dari jendela kls, seolah sy mahluk aneh tp penuh semangat menyampaikn 1 ayat, sy datangi mrk. #jilbab


Sejak pakai #jilbab sy jd lbh lbh tenang dan lebih semangat mdalami Islam. Seperti kata Sutardji, berusaha "ngebut di jln lurus".

Dulu saat berjilbab kondisi ekonomi ortu sdg memprihatinkan. Baju dan jilbab cuma 3. Sosial politi jg panas kasus 'jilbab beracun'. #jilbab

Sejak saya pakai jilbab di sklh, puluhan kwn lain jg pakai jilbab pdhl th 1988 itu dilarang kementrian P&K, dianggap ga seragam. #jilbab

Bila ada kontrol jilbab ke sekolah, kami disembunyikan di gudang n wc sekolah :'(. Akhirnya kepsek bilang kami hrs pilih sklh or #jilbab.

Sebagian besar teman terpaksa buka #jilbab. Saya dan Heidy, ketua Osis shbt saya tetap bertahan, tp ga boleh ikut Ebtanas.

Alhamdulillah saat Ebtanas yg ngawas guru Muhammadiyah. Kami boleh ikut ujian, tp begitu ada kontrol #jilbab hrs sdh di luar kelas.

Akhirnya saya hanya bisa s4 kerjakan soal2 ujian Ebtanas dlm wkt 20 menit/pelajaran! Krn setelah itu ada kontrol #jilbab. Kami diusir.

Jd sy selalu keluar lebih dulu dari teman2 saat ujian Ebtanas. Bkn krn bisa tp menghindari diusir dari kls oleh operasi #jilbab di sklh.

Alhamdulillah sy tdk menyangka dgn kondisi seperti itu msh bisa lulus, juara 2 di semua kls III dan bs masuk UI. Allah Maha Hebat! #jilbab

Saat pertama berjilbab kendala saya ortu tak setuju. Mrk jg takut sy dikeluarkan dari sekolah, tdk dpt kerja dan tdk dpt jodoh :)#jilbab

Alhamdulillah semua malah dimudahkan Allah. Dpt kerja lain sblm lulus kuliah. Dilamar mas @wisat anak FEUI, sblm lulus kuliah :)#jilbab

Kt tmn saya, yg penting hati dulu dijilbabin! Yakin usia kita sampai? Org beriman berjuang agar hati, kata, satu dgn tindakan. #jilbab

Yg lain bilang: 'temen gw dah pake jilbab kelakuan parah! Mendingan gw!' Blm tentu. Plg tdk ia sdh berusaha melaksanakn perintahNya. #jilbab

Berbuat baik banyak, ga cuma jilbab tapi #jilbab menjadi slh 1 realisasi amal dari keimanan kita. Iman hrs dibuktikan dgn amal kan? :)

Kt mrk lg: 'model gw rambut, pakai jilbab jd jelek dong gw!' Hiasi dgn iman, ilmu, amal, akhlak, insya Allah kita akan selalu cantik :) #jilbab

Knp pake #jilbab? Alasan sy: 1. Perintah Allah QS Al Ahzab 59, An Nuur 31, 2. Mencontoh muslimah2 utama, 3. Identitas keislamn yg nyata.

Manfaat pakai #jilbab? 1. Dengan berjilbab kita akan dikenali sbg muslimah. Ga ada yg akan nebak2 bhw kt mgkn bkn muslim.

Manfaat ke 2: jilbab makin mendekatkan kita pada Allah, 3.#jilbab menjauhkan kita dari maksiat. Mau ngapa-ngapain jadi mikir panjang dulu.

Manfaat 4: dgn #jilbab kita lbh aman. Tdk digoda atau dicolek sembarangan. Yg mau gangguin mikir kaleee. Tmn cowok jg akan santun :)

Manfaat 5: dgn berjilbab akn meningkt motivasi mdalami Islam utk kehidupn dunia akhirat. Sdh pake #jilbab hrs lbh tahu bnyk hal lg ttg Islam.

Manfaat 6: dgn berjilbab kita merdeka dalam arti sebenarnya! Contoh kecil nyata: naik angkot ga usah gelisah nutupi paha dgn tas lagi :) #jilbab

Manfaat 7: dgn #berjilbab kita diukur bkn dr fisik, tp semata dr kecerdasan, kebaikn hati, ahlak kt. Yuk tunjukkan inner beauty itu! :)

Manfaat 8: jilbab membw kelingkungan yg baik. Misal, kamu pakai #jilbab ga mgkn juga kan ke diskotik, mabuk, joget2 di sana... #jilbab

Sebab saat kaki melangkah, #jilbab akan membisikkan suara nurani :) #WorldHijabDay

9. Dgn berjilbab, kontrol di tangan perempuan, bkn pria. Kita yg tentukn siapa yg boleh/tdk melihat kita dgn batasan tertentu. Keren! #jilbab

10. Dgn #berjilbab kt sdh melakukan proses seleksi calon suami. Percayalah, hanya pria istimewa yg berani melamar, bkn yg sembarangan! :)

Manfaat 11. #jilbab menjaga kesehatan. Menurut para ahli kecantikan, jilbab bs mencegah penyakit kulit, penuaan dini, hgg kesehatan jiwa.

Krn pakai #jilbab itu membawa ketenangan sekaligus kekuatan hati. Back up utama dalam kehidupan kita ya Allah saja! :)

12. Dengan #jilbab kita maju bersama Allah. Harusnya kegiatan bukan berkurang tapi malah bertambah :)

13. #berjilbab membuat kita jadi rujukan/teladan. Kt lebih didengar, jadi t4 curhat, t4 meminta pendapat. Tambah trs iman ilmu amal :)

14. Dengan berjilbab kita tampil anggun, elegan, nyaman dilihat sekitar. Yuk selalu jaga kebersihan, kerapihan dan keserasian ya! :) #jilbab

Terhadap teman yg blm pakai #jilbab , yuk dekati, rangkul, jgn pernah hujat mrk. Jgn merasa kt lbh baik dari mrk di hadapanNya ya :)

Mari berbusana muslimah dgn menggunakan #jilbab scr syar'I tp tak perlu sinis terhadap yg modis. Sesuai syariah dan modis kan bisa :)

Gini hari melarang #jilbab? Itu melawan perintahNya, melanggar demokrasi dan HAM, mengikuti hawa nafsu, ciri rasisme & islamopobia :)

Kalau ada yg lepas #jilbab? Ga usah dimusuhi dong. Dekati, ttp berteman. Dorong dia dgn berbagai kegiatan bersama yg mendekatkan pdNya :)

Islam itu indah namun kita sering membuatnya tampak buruk :'( #jilbab

#jilbab itu indah. Jaga citranya dgn hati, pikiran dan perbuatan kita. Jangan sampai kita yg jelek tapi jilbab kita yg difitnah. :'(

Sekian dulu sharing ttg #jilbab dlm rangka #worldhijabday hari ini, dan kembali mengenang Marwa el Sherbini. Salam cinta!



CATATAN:

Dr. Marwa El-Sherbini adalah seorang peneliti farmasi dan pemain handball asal Mesir yang berusia 32 tahun dan berparas sangat cantik. Ia hijrah dari Mesir ke Jerman pada tahun 2005 untuk mengikuti suaminya, Elvi Ali Okaz, yang meneruskan kuliahnya setelah mendapatkan beasiswa kandidat Doktor dari Lembaga Max Planck Institute for Molecular Cell Biology and Genetics.

Marwa El-Sherbini dibunuh secara sadis oleh tetangganya karena 'jilbab'. Si Pembunuh enusuk-nusuk korbannya berkali-kali hingga mati, dan itu dilakukan di depan umum, bahkan di depan keluarganya!!

Selengkapnya Kisah + Video pembunuhan itu selengkapnya sila dibaca di lini ini:

http://un2kmu.wordpress.com/2009/09/08/marwa-el-sherbini/

Qabasaat Qur'aaniah

abdullah haidir


فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى . وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى . فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى (سورة الليل: 5-7

Siapa yang mengeluarkan hartanya (sadaqah) dan bertakwa kepada Allah, serta membenarkan Laa ilaaha illallah dan kandungannya serta konsekwensinya, maka Kami akan beri petunjuk dan taufiq kepada sebab-sebab kebaikan, kesalihan dan kami mudahkan perkaranya. (QS. Al-Lail: 5-7)


وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى . وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى . فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى . وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّى (سورة الليل 8-11

Siapa yang bakhil dengan hartanya, dan merasa cukup tidak membutuhkan balasan Tuhannya, serta mendustakan Laa ilaaha Illallah serta kandungan dan konsekwensinya, maka akan Kami mudahkan baginya sebab-sebab kesengsaraan, dan tidak bermanfaat hartanya yang dia simpan ketika dirinya terjerumus dalam neraka. (QS. Al-Lail: 8-11)



(At-Tafsir Al-Muyassar)

Selain pahala dan janji surga, kita sering berharap kebaikan-kebaikan yang dapat kita saksikan secara indrawi dari ibadah dan amal saleh yang kita lakukan. Hal tersebut sah-sah saja, karena Allah juga menjanjikan kehidupan yang baik bagi mereka yang beriman dan beramal saleh.

Akan tetapi dalam ayat di atas, kita diingatkan bahwa ada salah satu balasan Allah Ta'ala yang diberikan kepada hamba-Nya yang suka beramal saleh dan berharap pahala, yaitu bahwa dia akan dimudahkan untuk melakukan amal-amal saleh pada waktu-waktu berikutnya. Inilah yang disebut taufiq dari Allah Ta'ala. Dan inilah yang sangat berharga dalam kehidupan seorang muslim.

Sebaliknya, hukuman terberat dari keengganan seseorang beramal saleh, adalah semakin tertutup hatinya dan semakin enggan dirinya untuk melakukan berbagai kebaikan dan ketaatan.

Karena itu,sebagian salaf berkata,

مِنْ ثَوَابِ الْحَسَنَةِ الْحَسَنَةُ بَعْدَهَا، وَمِنْ جَزَاءِ السَّيِّئَةِ السَّيِّئَةُ بَعْدَهَا

"Di antara ganjaran kebaikan adalah (lahirnya) kebaikan berikutnya. Dan di antara balasan keburukan adalah (lahirnya) keburukan sesudahnya." (Tafsir Ibnu Katsir)

Ibadah dan amal saleh, hendaknya menjadi energi atau bahan bakar untuk melahirkan amal saleh pada waktu berikutnya.

Wallahua'lam.

Riyadh, Syawwal 1433

Kategori : Entrepreneurship
Oleh : Muhaimin Iqbal

ikadikobar.blogspot.com - Dalam Al-Qur’an Allah banyak sekali menggunakan perumpamaan yang memudahkan kita untuk memahami maksud dari ayat-ayatNya. Untuk menggambarkan orang kafir misalnya Allah menggunakan perumpamaan istri Nabi Nuh dan istri Nabi Lut, untuk menggambarkan orang yang beriman digunakan istri Firaun, untuk menggambarkan surga digunakan taman-taman dengan air mengalir dibawahnya, untuk menggambarkan betapa lemahnya pelindung selain Allah digunakan sarang laba-laba dst.




Dengan perumpamaan-perumpamaan tersebut sesuatu yang sifatnya imajiner bisa divisualisasikan dan dipahami dengan sangat jelas. Lihatlah misalnya perumpamaan dampak dari harta yang dinafkahkan di jalan Allah dalam ayat : “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS 2 :261)



Bukan hanya jelas dan mudah dipahami, bahkan juga bisa dihitung hasilnya. Itulah perumpamaan-perumpamaan yang diajarkan Allah untuk kita gunakan dalam berbagai urusan kehidupan kita sebagaimana firmanNya pula : “Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.” (QS 18 : 54)



Dalam dunia usaha, perumpamaan juga banyak sekali digunakan dalam men-design product, logo, corporate identity dlsb. Perusahaan asuransi misalnya banyak menggunakan payung untuk konsep perlindungannya. Bank-bank banyak menggunakan celengan dalam berbagai bentuk, bahkan hanya dengan menggambar lubang celengan saja – bank sudah bisa menjelaskan konsep tabungannya.



Dalam dunia militer perumpamaan juga digunakan untuk mendesign senjata. Missile sidewinder yang terkenal untuk memburu pesawat, dirancang dengan perumpamaan ular padang pasir yang mampu mendeteksi mangsanya dari panas tubuh mangsa tersebut – nama ular ini dari dahulu dalam bahasa Inggris adalah sidewinder, jauh sebelum missile sidewinder ditemukan.



Bila Al-Qur’an mengajarkan kita dengan bermacam-macam perumpamaan, kemudian orang diluar Islam juga menggunakan berbagai perumpamaan untuk menyelesaikan masalahnya, mengapa kita tidak mulai juga belajar menggunakan perumpamaan untuk membangun kemajuan umat ini ?. Penggunaan perumpamaan memudahkan kita untuk memahami ide atau konsep yang njlimet menjadi lebih sederhana. Bila sebuah ide atau konsep lebih mudah dipahami, dia akan lebih mudah pula dijalankan.



Ambil contoh mengapa negeri seluas dan sekaya Indonesia begitu tergantung pada produk-produk impor ? antara lain karena kita terjebak dengan pola pikir globalisasi, perdagangan bebas, hubungan bilateral, multilateral, peran dalam G-20 dlsb.dlsb. Tidak ada masalah dengan ini semua, asal kita juga bisa mengoptimalkan manfaatnya – bukan hanya mereka yang berhasil meng-optimalkan manfaat kita untuk pasar mereka.



Sekali waktu kita perlu berfikir begini “…umpama negeri kepulauan ini terisolir dari dunia luar…”. Apa yang bisa kita lakukan kemudian ?



Kita harus mengganti semua bahan pangan impor seperti terigu, jagung, kedelai dan kadang juga beras dengan semua yang ada di dalam negeri. Dengan apa ?
Teknologi informasi seperti internet yang kita gunakan ini akan totally berubah, apa solusi lokalnya ?.
Mobil-mobil yang kita pakai, semua harus disiapkan spare-part lokalnya – siapa yang akan memproduksi ?.
Dlsb.dlsb.



Hanya dengan satu perumpamaan diatas, terbuka pikiran kita bahwa betapa banyak sebenarnya peluang yang bisa dieksplorasi di negeri ini. Hanya peluang-peluang itu tidak nampak manakala tidak kita pancing dengan “…umpama negeri kepulauan ini terisolir…”.



Dalam skala mikro usaha Anda juga demikian, peluang-peluang yang semula tidak nampak, akan tiba-tiba muncul ketika Anda gunakan perumpamaan. Bahkan tanpa saya tuliskan peluangnya-pun Anda sudah bisa berimajinasi sendiri peluang-peluang yang tanpa batas itu :



· Umpama saya berhenti bekerja hari ini, apa yang langsung bisa saya lakukan ?

· Umpama modal tidak menjadi kendala, usaha apa yang bisa saya bangun ?

· Umpama modal tidak ada, bagaimana saya bisa membangun usaha ?

· Umpama pasar itu belum ada, bagaimana pasar bisa terbentuk ?

· Umpama pasar itu sudah dikuasai orang lain, bagaimana bisa direbut ?

· Umpama ribuan follower twitter saya dan friends di facebook saya adalah captive market saya, produk apa yang pas untuk saya jual ke mereka ?.



Berumpama beda dengan berandai-andai, yang pertama dicontohkan di berbagai ayat sedangkan yang kedua dilarang. Mengapa ?.



Menggunakan perumpamaan membuat kita berfikir kreatif untuk bergerak kedepan, sedangkan berandai-andai adalah untuk hal yang telah lewat yang tidak ada gunanya selain juga merusak iman terhadap takdir. Tidak dibenarkan misalnya Anda berandai-andai “seandainya dahulu saya mulai usaha usia 20 tahun…”, atau juga misalnya “Seandainya saya sudah menabung Dinar sejak 4 tahun lalu ketika harga masih dibawah Rp 1 juta…”.



Insyaallah Anda akan mudah menemukan peluang demi peluang untuk maju kedepan, dengan mulai berfikir “umpama begini…, umpama begitu…”, bukan berfikir “seandainya dulu saya begini…dulu begitu…”. InsyaAllah.

Video

[Yours_Label_Name][video]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.