Maret 2019

Habiburrahman EL Shirazy Pengarang Bumi Cinta

Doktor Anastasia Palazzo dalam Novel Bumi Cinta karangan Habiburrahman El Shirazy dalam Dialog di Stolovaya menanyakan tentang Cara shalat orang Islam kepada Muhammad Ayyas dengan petikan dialognya sebagai berikut :

"Maaf kalau pertanyaanku ini akan mengganggumu." 

"Semoga tidak."

"Maaf, ini sedikit tentang Islam. Kau orang Islam kan?"

"Iya. Aku orang Islam. Kau tadi lihat sendiri aku shalat seperti orang Islam mana pun di seluruh dunia"

"Iya ini tentang cara shalat kalian. Cara kalian menyembah sesembahan kalian. Begini, katanya Islam melarang manusia menyembah berhala seperti yang aku baca di internet, tetapi mengapa ketika shalat, mereka menurutku justru melakukan satu kebodohan dengan menyembah batu persegi empat yang mereka sebut ka'bah. Tidak tanggung-tanggung, mereka menyembah batu persegi empat itu lima kali sehari. Kau bisa menjelaskan sesuatu kepadaku!? Dan, maaf, jika perkataanku ini menyinggungmu!"


Ayyas agak kaget mendengar pertanyaan Doktor Anastasia Palazzo itu. Ia berusaha tetap tenang, meskipun dari pertanyaan itu ada tuduhan bahwa dirinya melakukan kebodohan ketika shalat. Doktor muda yang cemerlang itu berpandangan orang-orang Islam menyembah batu. Ayyas berbaik sangka, Doktor Anastasia berpandangan seperti itu hanya karena ketidaktahuannya akan ajaran islam yang sesungguhnya. Dan dengan adanya pertanyaan yang keluar dari mulut Doktor Anastasia ia jadi tahu kira-kira seperti apa orang-orang yang bukan Muslim. Bisa jadi yang punya pendapat seperti Doktor Anastasia sangat banyak di muka bumi ini, yang berarti banyak sekali orang yang salah melihat Islam.

Setelah menarik nafas Ayyas menjawab,

"Ka'bah, sesungguhnya hanyalah kiblat, yaitu arah di mana kaum Muslim menghadapkan wajahnya ketika shalat. Jadi ketika shalat seorang Muslim samasekali tidak menyembah ka'bah yang tak lain adalah batu persegi empat. Sekali lagi tidak!, Yang disembah seorang Muslim hanyalah Allah, Tuhan seru sekalian alam. Yang diikrarkan seorang Muslim pertama kali masuk Islam adalah aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali hanya Allah.

"Anda bisa bertanya kepada Muslim yang masih anak-anak sekalipun. Silahkan tanyakan kepada mereka, menyembah apa mereka ketika Shalat? Menyembah ka'bah atau menyembah Allah.  Bisa dipastikan, leher saya ini jadi taruhannya, mereka akan menjawab bahwa ka'bah hanyalah arah di mana harus menghadap ketika shalat, tak lebih. Yang mereka sembah adalah Allah. Mereka rukuk dan sujud hanya kepada Allah semata. 

"Perlu Doktor Anastasia ketahui, di dalam Islam tata cara ibadah semuanya diatur secara sempurna. Yang mengatur tata cara ibadah itu adalah Allah. Rasulullah hanyalah utusan Allah yang menjelaskan tata cara ibadah itu. Tidak ada campur tangan manusia dalam hal aturan dan tata cara ibadah kepada Allah. Termasuk ke arah mana wajah ini harus dihadapkan ketika iabadah. Allah sendirilah yang menentukan ke mana wajah hamba-Nya menghadap ketika beribadah kepada-Nya. Dia dalam Al-Quran, surat Al-Baqarah ayat 144, Allah berfirman : "Sungguh Kami sering melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram dan di mana kamu berada palingkanlah mukamu ke arahnya."

Rembug Nasional Api Islam Untuk Peradaban Indonesia Masa Depan

Jakarta - Rembug Nasional dengan tema Api Islam Untuk Peradaban Indonesia Masa Depan yang diselenggarakan di Hotel Sahid Jakarta pada hari Rabu, 27 Februari 2019 dengan peserta meliputi akademisi, tokoh agama, lintas agama, dan Pengurus Pusat Ormas- Ormas besar di Indonesia seperti Muhammadiyah, Persis, NU, Serikat Islam, dll.

Dalam sambutannya, Ketua Gerakan Suluh Islam Prof. Dr. Mahfud MD menyampaikan bahwa gerakan suluh kebangsaan telah dilakukan di universitas, berbagai stasiun, dll

Prof. Mahfud MD menyampaikan  bahwa Istilah api islam disampaikan pertama kali oleh bung Karno. Islam akan maju jika apinya dihidupkan dengan semangat untuk membangun Islam. Kita tidak boleh lagi dijajah. Kemudian dengan semangat api islam meliputi Persatuan yg juga dimiliki ormas islam lainnya dengan menerima perbedaan, dan bersatu dalam persamaan untuk membangun negara. Maka terbentuklah negara kesatuan Republik Indonesia.

Dahulu Bung Karno juga mengatakan saat ini ada Islam sontoloyo, menggunakan Islam untuk sendiri, tapi setelah berkuasa meninggalkan nilai Islam.

Dalam seminar itu, Hamdan Zoelva yang merupakan sekarang ketua Sarekat Islam, ormas yg paling besar saat Indonesia Merdeka menyampaikan bahwa Islam jalan tengah, yaitu terbuka untuk perbedaan, tapi tidak menganggap orang lain itu salah. Gerakan ini berfaham gerakan Indonesia berfaham dan berdasar Pancasila. seminar juga diisi dari Pengurus Pusat Muhammadiyah, NU, Persis.

Video

[Yours_Label_Name][video]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.