Mei 2019

Kamis, Mei 30, 2019

Pesan Habib Ali Ridho di akhir ramadhan 'Jangan sampai terbalik, awal Ramadhan penuh, akhir Ramadhan tinggal 1 shaf, sisanya di pasar. Seharusnya sepuluh malam terakhir ini yg kita makmurkan. Seperti di kota Tarim Hadramaut, awal Ramadhan sudah terlihat makmur. Disana ada 360 masjid. Dan sholat tarawihnya gak serentak, dimana kita lewat disitu selalu makmur. Krn ada yg tarawih mulai jam 8,10, 12, 1 malam dll.'

Selanjutnya apa saja yg bisa kita kerjakan dgn 10 malam akhir Ramadhan ini?

Habib Ali Rido menjelaskan, "seperti yg dilakukan Rasulullah, "adalah nabi Saw. Kalau sudah datang 10 malam akhir Ramadhan, beliau mengikat sarungnya yaitu menjauhi istri-istrinya untuk mendekat diri kepada Allah SWT.
Kalau di malam sebelumnya terkadang nabi bangun, terkadang tidur. Tapi kalau sudah 10 malam akhir Ramadhan, beliau hidupkan sepanjang malam Ramadhan.

Nabi tidak hanya mementingkan dirinya sendiri, nabi juga mengajak keluarganya untuk ibadah kepada Allah SWT. Kalau mau masuk surga jangan sendirian, bawalah keluarga nya dan bawa teman-teman nya ke dalam surga.

Selain itu dalam hadis lain, nabi mandi di 10 malam akhir antara isya dan magrib. Dan ini dianjurkan oleh para fuqoha, antara magrib dan isya. Sebagaimana yg dilakukan Rasulullah antara dua adzan yaitu antara adzan magrib dan adzan isya.

Namun yg perlu diperhatikan, Krn mandinya mandi Sunnah, maka niatkan aku mandi Sunnah untuk malam ini di bulan suci ramadhan. Krn kalau hanya sekedar mandi, maka kita tidak akan mendapatkan pahala Sunnah.

Kemudian beliau menyambung puasanya, beliau menjadikan makan malamnya sebagai makan sahurnya.

Selanjutnya adalah Baginda Nabi Saw beri'tikaf di 10 malam akhir Ramadhan,
Rasulullah bersabda, barang siapa beri'tikaf sekedar dua kali perasan onta maka seakan2 pahalanya memerdekakan budak.

Apalagi I'tikaf di bulan ramadhan, Rasulullah bersabda barang siapa I'tikaf di 10 akhir Ramadhan maka dia mendapat pahala 2 kali haji, dan 2 kali pahala umrah. Krn pahalanya sgt besar.

I'TIKAF tidak harus dalam keadaan puasa, namun boleh juga tidak puasa. Akan tetapi sekalipun tidak disyaratkan, namun dalam madzhab imam Syafi'i Sunnah hukumnya ketika I'tikaf puasa. Krn madzhab lainnya mewajibkan I'tikaf sambil puasa.
Di dalam madzhab imam Syafi'i tidak harus seharian penuh, cukup dia berdiam dalam masjid dan melebihi kadar tuma'ninah dalam sholat.


Dalam peristiwa Isro mi'raj, di langit ke lima. Nabi melihat Umur ummat nabi sebelumnya ada yg umurnya 1000 tahun, 3000 thn, ada juga yg 700 th dipenuhi jihad kepada Allah ta'ala..
Lalu rasul melaporkan  hal ini kepada Allah sehingga diterima Allah dan Allah memberikan kepada kita malam Lailatul Qadar.
1 malamnya senilai dengan 83 thn 4 bulan.

Habib Ali Ridho bin Habib Husin Alqadiri, dalam Majlis Duha Ikadi Kobar beberapa waktu yang lalu menyampaikan bahwa "10 malam akhir ini mulia, Krn keseringannya malam Lailatul Qadar turun, yg mana siapa saja yg ibadah sama halnya ibadah dgn 1.000 bulan."

Rasulullah bersabda carilah oleh kalian di sepuluh malam terakhir Ramadhan, malam Lailatul Qadar.
Imam Ibnu Hajar mengatakan kurang lebih 40 pendapat ulama mengenai kapan malam Lailatul qodar. Namun jumhur ulama berdasarkan hadis nabi yg shohih, mereka berpendapat keseringannya ada di sepuluh malam yg terakhir bukan suci ramadhan.

Oleh karena itu, jikalau kita di malam sebelumnya tidak giat ibadah kepada Allah, jangan sampai ada waktu yg terbuang di 10 malam akhir Ramadhan dgn perbuatan sia-sia.

Adalah nabi Saw, beliau sungguh-sungguh ibadah, meningkatkan amal ibadah. Tidak seperti kesungguhan nabi pada malam2 sebelumnya.
Ini beliau lakukan dgn harapan beliau mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Video

[Yours_Label_Name][video]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.