Saat Rasulullah berada di Hudaibiyah bersama sahabatnya, tepatnya sebelum dilakukan perjanjian Hudaibiyah, orang-orang Quraisy mengirimkan wakil diplomasi mereka ke Rasulullah, dimulai dari Budail, kemudian Hulais bin Alqamah, lalu Urwah bin Mas'ud. Urwah bin Mas'ud senantiasa mengamati hubungan sahabat Nabi dengan beliau. Kemudian saat melakukan diplomasi kepada Rasulullah, Urwah selalu ingin memegang jenggot Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, sementara itu, al-Mughirah bin Syu'bah berada di sisi Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam sambil membawa pedang dan memakai perisai kepala dan muka yang terbuat dari rajutan rantai. Setiap kali Urwah hendak memegang jenggot Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, tangannya dipukul dengan gagang pedang oleh al-Mughirah bin Syu'bah seraya berkata "Jauhkan tanganmu dari jenggot Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam!" Urwah mengangkat kepalanya lalu bertanya, "Siapakah dia?" Para sahabat menjawab, "al-Mughirah bin Syu'bah." Urwah lalu berkata, "Pengkhianat kau! Bukankah baru saja kubersihkan nama baikmu dari kejahatan yang telah kau lakukan?" al-Mughirah bin Syu'bah adalah kemenakan Urwah. Ia pernah menemani suatu kaum pada masa jahiliyah, lalu membunuh mereka dan mengambil harta mereka, kemudian datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dan masuk Islam. Mendengar ucapan Urwah tersebut, Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Perihal keislamannya, aku terima; sedangkan perihal harta, sedikitpun aku tidak berkepentingan dengannya."
Urwah kemudian memperhatikan sahabat - sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sikap mereka dengan beliau, lalu kembali kepada teman - temannya seraya berkata kepada mereka, "Wahai kaumku, demi Allah, aku pernah diutus kepada para raja, Kaisar, Kisra dan Najasyi. Tetapi, aku belum pernah melihat seorang raja diagungkan oleh sahabat - sahabatnya seperti pengagungan sahabat-sahabat Muhammad kepada Muhammad. Demi Allah, tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meludah kecuali ludah itu jatuh ke telapak tangan seseorang diantara mereka, lalu mengusapkannya ke wajah dan kulit mereka. Apabila dia (Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam) memerintahkan sesuatu kepada mereka, mereka berebut untuk melakukannya. Apabila dia berwudhu, mereka berebut seperti orang yang hendak bertengkar untuk mendapatkan sisa air wudhu'nya. Apabila mereka berbicara di hadapannya, mereka berbicara dengan menundukkan kepala dan merendahkan suara demi menghormatinya. Dia telah menawarkan kepada kalian suatu rencana yang baik, terimalah tawaran itu."
sumber :
Sirah Nabawiyah Muhammad Saw. karangan Syaikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury hal. 495-496.
Posting Komentar