Kesepuluh penumpang itu merupakan satu keluarga. Mereka sempat marah
kepada petugas AirAsia karena merasa ditinggal pesawat yang hilang
kontak itu.
Sepuluh calon penumpang asal
Kediri, Jawa Timur, batal terbang dengan pesawat AirAsia QZ 8501 dari
Surabaya tujuan Singapura. Para penumpang itu tak jadi ikut pesawat yang
hilang kontak ini karena terlambat datang di Bandara Juanda.
Dikutip dari Merdeka.com,
Minggu 28 Desember 2014, kesepuluh penumpang itu merupakan satu
keluarga. Mereka adalah Ari Putra Cahyan, Anggi, Radian, Putri Sekar
Arum, Jodi, Cristianawati [keenamnya calom penumpang dewasa]. Kemudian
Daniel, Gideon, dan Samuel [calon penumpang anak-anak], serta seorang
ibu, Sudibyo.
Menurut Ari Putra, pesawat yang akan mereka tumpangi itu semula
dijadwalkan terbang pukul 07.00 WIB. Namun jadwal penerbangan dimajukan
menjadi pukul 5.35 WIB. Saat mereka tiba, pesawat sudah lepas landas
dari bandara yang terletak di wilayah Sidoarjo itu.
Merasa kecewa karena ketinggalan pesawat, Ari marah kepada petugas
AirAsia. “Saya sempat marah-marah kepada petugas AirAsia yang tidak
memberi tahu kami sebelumnya,” tutur Ari.
Namun, setelah mendapat penjelasan, Ari menyadari kesalahannya. Dia
ternyata tak mengindahkan pemberitahuan dari AirAsia, baik melalui
ponsel maupun email.
“Sebab pihak AirAsia telah menghubungi dari Jakarta dua hari sebelumnya melalui nomer telpon Jakarta (021) dan juga melalui email,” tutur dia.
Oleh sebab itu, dia tak lagi menyoal maskapai AisAsia. Namun,
akhirnya Ari dan keluarganya mengambil hikmah dari keterlambatan ini.
“Ini kuasa Tuhan, sebab dengan keterlambatan ini justru menjadikan kami
sekeluarga selamat,” kata Ari.
Posting Komentar