Meyakini Janji - Janji Allah
Beruntunglah bagi hamba-hamba Allah yang beriman, yakni mereka yang mempercayai akan janji-janji Allah. Dan bahwasannya Allah Maha Menepati janji-janjiNya, serta tiada sedikitkan yang terzalimi dengan janji-janji Allah itu melainkan semuanya akan ditepati. Maha benar Allah lagi Maha Bijaksana.
Termaktub dalam Al-Qur'an di antaranya ada beberapa janji Allah kepada orang-orang beriman, yakni sebagai berikut :
1. Jika kalian bersyukur maka akan Aku tambahkan (nikmat-Ku) untuk kalian. (QS. Ibrahim: 7)
2. Ingatlah kepada-Ku niscaya Aku ingat kepada kalian. (QS. Al-Baqarah: 152)
3. Berdoalah kepadaku pasti Aku kabulkan untuk kalian. (QS. Ghafir: 60)
4. Tidaklah Allah mengazab mereka, selama mereka memohon ampun (beristighfar kepada Allah). (QS. Al-Anfal: 33)
Nikmat terbesar atas bersemayamnya iman di dalam dada manusia adalah keyakinan akan sesuatu yang berasal dari sumber yang hakiki;
keyakinan bahwa Allah itu benar,
janji Allah itu adalah benar,
dan kalam Allah itu adalah benar,
hari pembalasan itu adalah benar,
dikembalikannya kita semua kepada Allah itu adalah benar,
serta surga dan neraka adalah benar;
meyakini janji Allah itu adalah sebuah kebenaran.
Ketika hati telah meyakini sebuah kebenaran yang hakiki, maka lisan dan akal akan mengakui kebenaran tersebut, kemudian jasmani akan antusias untuk menentukan pilihan sikap, maka alhasil akan terwujud amal shalih yang tampak pada pribadi-pribadi yang beriman kepada janji Allah.
Oleh :
Erik Mardiansyah
Termaktub dalam Al-Qur'an di antaranya ada beberapa janji Allah kepada orang-orang beriman, yakni sebagai berikut :
1. Jika kalian bersyukur maka akan Aku tambahkan (nikmat-Ku) untuk kalian. (QS. Ibrahim: 7)
2. Ingatlah kepada-Ku niscaya Aku ingat kepada kalian. (QS. Al-Baqarah: 152)
3. Berdoalah kepadaku pasti Aku kabulkan untuk kalian. (QS. Ghafir: 60)
4. Tidaklah Allah mengazab mereka, selama mereka memohon ampun (beristighfar kepada Allah). (QS. Al-Anfal: 33)
Nikmat terbesar atas bersemayamnya iman di dalam dada manusia adalah keyakinan akan sesuatu yang berasal dari sumber yang hakiki;
keyakinan bahwa Allah itu benar,
janji Allah itu adalah benar,
dan kalam Allah itu adalah benar,
hari pembalasan itu adalah benar,
dikembalikannya kita semua kepada Allah itu adalah benar,
serta surga dan neraka adalah benar;
meyakini janji Allah itu adalah sebuah kebenaran.
Ketika hati telah meyakini sebuah kebenaran yang hakiki, maka lisan dan akal akan mengakui kebenaran tersebut, kemudian jasmani akan antusias untuk menentukan pilihan sikap, maka alhasil akan terwujud amal shalih yang tampak pada pribadi-pribadi yang beriman kepada janji Allah.
Oleh :
Erik Mardiansyah