Oktober 2015



Salah satu cara mentransfer budaya, dan tingkah laku kepada suatu bangsa adalah dengan memberikan tontonan secara terus menerus kepada anak. Jika tontonannya baik, maka jadilah anak itu berkarakter seperti yang ia tonton sejak kecil, utamanya di usia keemasan baik anak usia balita, batita ataupun anak di bawah 10 tahun. Anak yang banyak menonton ipin upin dan nadia misalnya maka anak ini akan tumbuh menjadi anak yang pintar komunikasi, pintar bicara, dan memiliki karakter yang lebih baik seperti menolong, dan berakhlak baik kepada nenek dan kakeknya.

sedangkan bagi anak - anak yang banyak menonton tontonan anak yang tidak berbicara, hanya gerak semata - mata, bahasa binatang dan sesekali diiringi tawa dan bahkan geraknya pun bersifat jahil. maka yang terjadi pada anak tersebut, anak itu akan tumbuh dengan komunikasi yang "gagap bicara" atau kemampuan bicara dan komunikasinya yang terlambat dibanding seusianya yang jarang sekali menonton tontonan yang negatif bagi anak. Kita tidak menyadari bahwa sebagian tontonan yang ada di televisi kita bisa berakibat tidak baik bagi psikologi, perilaku, karakter bahkan kemampuan berbicara anak kita.

Ada seorang bu Haji yang cerita alias curhat tentang kelakuan anaknya yang baru SMA sudah bawa perempuan yang bukan saudara atau muhrimnya dan dengan mesranya yang dibonceng memeluknya setiap berangkat sekolah. Padahal sang ibu sudah mendidik anak dengan agama bahkan memondokkannya ke Pesantren selama sekolah SMP. Lantas ada pertanyaan yang diajukan oleh saya "Apa yang dilakukan sang Anak di rumah biasanya?" Ibu pun menjawab tidak ada, cuma habis pulang sekolah sang anak di depan TV terus dengan tontonan sinetron remaja pavorit seputar pacaran, atau cinta di sekolah. 

Maka saya pun menjawab "wajar anak ibu demikian, karena secara tidak sadar otak merekam apa yang ia dengar, apa yang ia lihat, dan apa yang ia tonton terus menerus. sehingga yang awalnya ia tidak suka dengan basic agamanya lambat laun jadi biasa, lalu jadi suka, lalu meniru. dan itu tidak perlu waktu lama 10 tahun lebih. Hanya kurang dari 2 tahun anak itu sudah lepas dari nilai agamanya. itulah dahsyatnya tontonan yang tidak terkontrol dalam keluarga.

Padahal negri Australi saja melarang Film Jackycan di televisi mereka, apalagi israel sangat melarang anak - anaknya menonton tontonan yang bagi anak - anak kita hal yang biasa dan bahkan jadi favoritnya. Inilah perang budaya, perang terhadap karakter generasi bangsa. Maka yang terjadi di masyarakat adalah banyak anak yang putus sekolah, karena menikah darurat. Menikah di usia dini, menikah sebelum waktunya menikah, menikah sebelum meraih yang dicita - citakan.

Semoga kita bisa mengambil hikmah, dan pelajaran dari peristiwa ini. Kontrol dan batasi tontonan, maksimal 2 jam sehari. Kalaupun lebih, maka hanya tontonan yang berkarakter baik dan mendidik yang kita berikan kepada anak dan keluarga kita.

berikut ini contoh film yang baik untuk anak - anak :


 
 





Written By:


Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari


Direktur Auladi Parenting School


Pembicara Parenting Internasional di 4 negara


dan Pembicara Nasional Parenting di 24 Propinsi, lebih dari 70 Kota di Indonesia


www.auladi.net | inspirasipspa@yahoo.com


Mengenalkan agama pada anak adaah kewajiban orangtua. Tetapi pada kenyataannya tidak mudah untuk membuat anak memiliki kesadaran anak mengamalkan agama sampai mereka dewasa meski sejak kecil mereka sudah dikenalkan dengan agamanya. Kesadaran anak ditentukan oleh pendekatan apa yang dipakai orangtua untuk mengenakan agama pada anak.


PERTAMA, KETELADANAN.


Ini adalah hal yang tak bisa diganggu gugat. Mana mungkin kita menyuruh anak sholat tanpa kita pun disiplin sholat.


Tapi ini saja tidak cukup. Betapa banyak kita melihat kiri kanan kita, orangtuanya begitu rajin ke masjid, tapi anaknya yang remaja kok enggan ke masjid? Kurang teladan apa? Lah wong orangtuanya sudah mencontohkan!


KEDUA, PEMBIASAAN.


Kebiasaan beribadah sangat perlu, meski bukan satu-satunya. membiasakan beribadah pada anak adalah ikhtiar agar kita dapat menjadikan ibadah sebagai habbit untuk anak-anak kita. Jika sudah menjadi habbit, bukan tak mungkin anak-anak akan menjadi 'ringan' dalam ibadah setelah ia dewasa.



Tetapi ini saja pun tidak cukup. Jika hanya dibiasakan, tak sedikit anak sudah dibiasakan ibadah sejak kecil tapi karena memamg pikirannya 'kosong' dengan nilai-nilai Allah, maka sebagian mereka pun akhirnya enggan beribadah setelah dewasa.


KETIGA, INSTALLASI MOTIVASI


Dalam mengenalkan agama, sebagian orangtua mengenalkan agama dimulai dari kompetensi-kompetensi beragama. Jika orangtua mengenalkan agama hanya dimulai dari kompetensi-kompetensi (keterampilan) beragama: terampil sholat, terampil membaca qur'an, terampil ini dan itu, belum tentu anak akan kemudian mengamalkan agama kelak setelah dewasa.


Betapa banyak anak yang dari kecil bisa dan terampil sholat dari kecil, setelah dewasa enggan melaksanakan sholat. Berapa banyak dari kita yang terampil membaca Qur'an dari kecil, setelah dewasa memang masih membaca Qur'an hampir setiap hari, tapi berapa banyak dari kita yang termotivasi mengkaji isi Qur'an hampir setiap hari?


Pendekatan  yang mungkin dapat ditambahkan dalam tarbiyah agama pada anak2 kita hari ini adalah bukan sekadar kompetensi beragama, tapi juga motivasi beragama. Sejak anak2 kita bisa membedakan tangan kanan dan mana tangan kiri sejak saat itulah orangtua dapat mengenalkan pada nilai baik dan buruk seperti yang direferensikan agama. Ingat, KESADARAN letaknya pada PIKIRAN, bukanlah pada tubuh. Maka membuat anak merasa sadar berarti menanamkan nilai pada pikiran anaknya terlebih dahulu tentang ibadah bukan sekadar nyuruh-nyuruh beribadah (mengendalikan tubuh).


Bagamana merubah pikiran anak? Installkan nilai-nilai, informasi kebaikan itu pada anak tentang Allah, tentang Rasul, setiap hari dengan tepat pada anak baik melalui dongeng, cerita, kisah, ngobrol setiap hari minimum setengah jam sama anak, membaca buku bersama, mengajak diskusi anak,  atau apapun yang intinya kita menginstallkan nilai pada pikiran anak sehingga akhirnya menjadi program pikiran mereka dan sehingga mudah2an dapat menjadi motivasi buat hidup mereka.


KEEMPAT, KEDEKATAN EMOSIONAL


KEDEKATAN emosional orangtua anak akan menentukan penerimaan atau installasi nilai2 ini pada anak. orangtua yang cuek pada anak, orangtua yang mengabaikan anak, orangtua yang terlalu sibuk dengan urusannnya sendrii dan tidak punya waktu untuk anak dan hanya mengandalkan sekolah, ustadz atau tenaga 'outsourcing' lainnya dalam mengenalkan agama pada anak jangan berharap terlalu banyak anaknya dapat dekat dengan Tuhan-Nya jika orangtua sendiri tak dekat berusaha mendekati anak untuknya.



KEDEKATAN emosional orangtua pada anak juga akan berguna saat orangtua berusaha menanamkan kebiasaan beribadah pada anak. Jangankan soal ibadah yang perlu kesadaran spritualitas, soal belajar (akademik saja) misalnya terbukti, anak-anak di Jepang rata-rata 30 menit didampingi orangtua di rumah saat belajar ternyata indeks pretasi akademik lebih baik dibandingkan anak-anak di amerika yang rata-rata hanya 15 menit didampingi orangtua di rumah saat belajar.


Apalagi soal beragama, yang kemudian membutuhkan jangka waktu panjang untuk menanamkan nilai-nilai dengan  benar dan tepat mulai dari Aqidah, ibadah, jinayah, amaliah, dll.


Kisah ini mengenai seorang hamba Allah.
Dia merupakan seorang wanita yang aktif berfacebook.
Dalam facebook nya mempunyai banyak koleksi foto yang tidak menutup aurat.

Selepas dia meninggal dunia, ibunya sentiasa bermimpi dia merayu kepada ibunya supaya menghapus foto-fotonya yang tidak menutup auratnya di Facebook.

Malangnya tiada siapa yang mengetahuipassword Facebooknya.

Jadi, kemungkinan besar, rohnya tidak tenang dengan dosa auratnya yang dibiarkan begitu saja menjadi tatapan umum….

Dan ingatlah, azab untuk kita yg sengaja membiarkan aurat kita dilihat oleh lelaki bukan mahram. Adalah dosa yang besar, dan dapat membawa ke kita kedalam Api Neraka Allah SWT.

Cerita ini menjadi ikhtibar dan pelajaran buat kita, supaya tidak mengupload gambar kita yang tidak menutup aurat dengan sempurna.

Kita tak tahu, kapan kita akan Mati…

Jadi... Tolonglah kalau Kamu, Sayang diri Kamu...

Hapuslah gambar yang tidak sepatutnya...

Termasuk para Akhwat Berhijab, yang suka menampakkan kecantikan dan lekuk tubuhnya. Sehingga dinikmati oleh laki-laki lain dengan nafsu dan tatapan mesum, ingin menikmati tubuhmu yang Kamu umbar di sosmed...

Na'udzubillah... 

*dari fb Musa Praktisi Seo (17/10/2015)


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .. Saya ada cerita tentang sahabat saya beda profesi tapi amalannya sama dengan saya. Dia selalu menjaga sholat diawal waktu. Apa yang terjadi? Dengan menjaga sholat wajib di awal waktu ternyata dia mendapatkan keberkahan yang tidak pernah terbayang sebelumnya.

Sahabat saya yang satu ini, profesi awalnya adalah sopir angkot. Setiap hari dia menyupir angkot dengan sistem setoran ke majikan. Setor karena angkotnya punya orang lain.

Nah suatu hari, majikannya bangkrut. Karena semakin mahalnya harga bensin. Akhirnya sahabat saya ini katakanlah Udin, dia jadi tidak punya mata pencaharian. Karena angkot majikannya sudah dijual. Karena Udin bukan tipe orang yang gampang putus asa, akhirnya dia mencari pekerjaan lain. Dipilihlah becak sebagai jalan ikhtiarnya.

Karena hanya berprofesi sebagai tukang becak, kehidupannya pun sangat sederhana kalau tidak mau dikatakan kurang. Dia tinggal bersama tiga putri dan seorang istrinya di sebuah rumah kontrakan yang mungkin cuma layak disebut kamar.

Tidak ada yang istimewa dari kehidupan sehari-harinya. Pagi-pagi pergi dari rumah mencari penumpang, sore pulang. Setiap hari seperti itu. Namun setelah dicermati, tenyata ada satu hal yang membuat Udin berbeda dari abang becak lainnya, bahkan dari kebanyakan kita. Udin selalu menjaga sholat diawal waktu, dan selalu dia lakukan di Masjid.

Dimanapun dia berada selalu menyempatkan bahkan memaksakan sholat diawal waktu. Setiap mendekati waktu sholat, jika tidak ada penumpang dia akan mangkal di tempat yang dekat dengan masjid. Iya mendekati masjid.

Pokoknya dia tidak pernah ketinggalan sholat wajib awal waktu bahkan selalu berjamaah di masjid. Dan tenyata itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Ternyata istri dan ketiga putrinya pun begitu, mereka selalu sholat diawal waktu, meskipun berada di rumah.

Singkat cerita, suatu hari ketika saya sedang mangkal di salah satu hotel berbintang di Bandung. Ada seorang ibu turun dari mobil Merci tiba-tiba mendekati saya dan meminta untuk diantar ke salah satu tempat perbelanjaan di kawasan alun-alun kota Bandung, kata Udin.

Ketika si Ibu itu bilang minta dianter memakai becak saya malah balik nanya. “Engga salah Bu naik becak ?” kata Udin.

“Engga Bang, jalanan macet, biar mobil disimpen di hotel aja, sekalian sopir saya istirahat,” jawab si Ibu.

Maka dianterlah si Ibu tadi ke pusat perbelanjaan yang dia minta. Saya pun mengayuh becak masih dalam keadaan kaget. Ketika mendekati alun-alun Bandung, terdengarlah suara adzan dzuhur dari Masjid Raya Jawa Barat.

“Saya langsung belokkan becak ke pelataran parkir Majid. Si Ibu pun heran dengan apa yang saya lakukan”, kata Udin.
“Bang kok berhenti disini?” kata si Ibu.

“Iya Bu, udah adzan, Allah udah manggil kita buat sholat.”
“Saya mau sholat dulu. Ibu turun disini aja, tokonya udah dekat koq, di belakang masjid ini. Biarin Bu GA USAH BAYAR.”
“Tanggung Bang, lagian saya takut nyasar,” kata si Ibu.
“Kalo Ibu mau saya anter saya sholat dulu, ya, Bu.”

Setelah selesai sholat Udin pun kembali menuju ke becaknya. Ternyata si Ibu dan asistennya masih nunggu di becak. Diantarlah si Ibu tadi ke pusat perbelanjaan di belakang Masjid Raya. “Bang tunggu disni ya, ntar antar lagi saya ke hotel,” kata si Ibu.

“Iya Bu, tapi kalo Ibu balik lagi ke becak pas adzan ashar, ibu tunggu dulu disini, saya jalan kaki ke masjid.”

Singkat cerita si Ibu kembali ke becak jam 15.30. Kemudian di becak dia nanya dimana Udin tinggal.

Si Ibu penasaran dengan kebiasaan Udin, demi sholat diawal waktu berani meninggalkan penumpang di becak, ga peduli dibayar atau tidak. “Bang, saya pengen tau rumah abang,” kata si Ibu.

“Waduh emangnya kenapa Bu?” tanya Udin kaget.
“Saya pengen kenal sama keluarga abang,” kata si Ibu.
“Jangan Bu, rumah saya jauh. Lagian di rumah saya engga ada apa-apa.”

Si Ibu terus memaksa. Akhirnya setelah menunggu si Ibu sholat jamak dzuhur dan ashar di hotel, mereka pun pergi menuju rumah Udin.
Tapi kali ini Udin pake becak, si Ibu mengikuti di belakangnya pake mobil Merci terbaru.

Setibanya di rumah kontrakan Udin, si Ibu kaget, karena rumahnya sangat kecil. Tapi kok berani tidak dibayar demi sholat.
Mungkin karena penasaran si Ibu nanya. “Bang koq berani engga dibayar?”

“Rezeki itu bukan dr pekerjaan kita Bu, rezeki itu dari Allah, saya yakin itu. Makanya kalo Allah manggil kita harus dateng.”
“Haiyya 'Alal Fallaah … kan jelas Bu. Marilah kita menuju kemenangan, kesejahteraan, kebahagiaan. Saya ikhtiar udah dengan narik becak, hasilnya gimana Allah. yang penting kitanya takwa ke Allah ya kan Bu?” kata Udin.

“Saya yakin janji Allah di QS At-Talaq 2-3.” kata Udin. Si Ibu pun terdiam sambil meneteskan air mata.

Setelah dikenalkan dan ngorol dgn keluarga Udin si Ibu pun pamit. Sambilm meminta Udin mengantarkannya kembali minggu depan.

“Insya Allah saya siap Bu,” kata Udin. Si Ibu pun pamit sambil memberi ongkos becak ke Istrinya Udin. Setelah si Ibu pergi ongkos becak yang dimasukan kedalam amplop dibuka oleh Udin. Ternyata isinya satu juta rupiah. Udin dan keluarganya pun kaget dan bersyukur atas apa yang telah Allah berikan melewati si Ibu tadi.

Seminggu kemudian Udin mendatangi hotel tempat si Ibu menjanjikan. Setelah bertanya ke satpam, Udin tidak diperbolehkan masuk. Satpam engga percaya ada tamu hotel bintang lima janjian sama seorang tukang becak. Udin ga maksa, dia kembali ke becaknya.

Nah, itu pula yang sering kita lakukan, seringkali kita melihat orang dari penampilannya. Padahal Allah tidak melihat pangkat, jabatan, pekerjaan, harta, warna kulita kita. Allah hanya melihat ketakwaan kita. Karena penasaran Udin ga masuk-masuk ke Lobby Hotel, akhirnya si Ibu keluar, dan melihat Udin sedang tertidur di becaknya.

“Bang, kenapa engga masuk?” Tanya si Ibu sambil membangunkan Udin.

“Ga boleh sama satpam Bu,”jawab Udin.
“Bang, kan kemaren abang yang ngajak saya jalan-jalan pake becak. Sekarang giliran saya ngajak abang jalan-jalan pake mobil saya,” kata si Ibu.

“Lah, Ibu ini gimana sih, katanya mau saya anter ke toko lagi,” kata Udin.

“Iya mau dianter tapi bukan ke toko bang,” kata si Ibu diawal waktu.

Setelah diajak naik mobil Merci nya si Ibu, Udin pun menolaknya, karena dia merasa kebingungan.
“Mau dibawa kemana saya Bu ?”

“Udah saya pake becak saya aja, ngikut di belakang mobil Ibu. Engga pantes saya naik mobil sebagus itu,” kata Udin.
“Lagian becak saya mau ditaro dimana?”

Namun setelah dibujuk oleh sopir dan asisten si Ibu, Udin pun mau ikut naik mobil. Becaknya dititip di parkiran belakang hotel.
Berangkatlah mereka dari hotel. Masih dengan rasa penasaran Udin pun bertanya, “mau kemana sih Bu?”

Di salah satu kantor Bank Syariah, mereka pun berhenti. “Bang, pinjem KTP nya ya”, kata asisten si Ibu.

“Waduh apalagi nih?” pikir Udin.
“Buat apa Neng? Koq saya diajakin ke Bank, trus KTP buat apa?”, kata Udin heran.

Akhirnya asisten si Ibu menjelaskan, bahwa ketika minggu lalu mereka dianter Udin belanja, si Ibu mendapatkan sebuah pelajaran.Pelajaran hidup yang sangat mendalam. Dimana seorang abang becak dengan kehidupan yang pas-pasan tapi begitu percaya kepada janji Allah.

Sementara si Ibu yang merupakan seorang pengusaha besar dan suaminya pun pengusaha, selama ini kadang ragu pada janji Allah. Seringkali, akibat kesibukan mengurus usaha, belanja, meeting dll, dia menunda-nunda sholat. Bahkan tidak jarang lupa sholat.

“Nah sejak minggu lalu setelah pulang dari Bandung, Ibu mulai merubah kebiasaannya. Dia selalu berusaha sholat awal waktu”, kata asisten.

Saat pulang ke Jakarta, suaminya pun heran dengan perubahan si Ibu. Padahal dia juga punya kebiasaan yang sama dengan istrinya. Setelah diceritakan asal mula perubahan itu, suaminya pun menyadari, bahwa selama ini mereka salah. Terlalu mengejar dunia. Oleh karena itu Ibu dan suaminya ingin menghadiahi abang Udin untuk berangkat haji. Mendengar akan DIBERANGKATKAN IBADAH HAJI, Udin pun kaget campur bingung.

Dengan spontan Udin MENOLAK hadiah itu. “Engga mau neng, saya engga mau berangkat haji dulu. Meskipun itu doa saya tiap hari.”

“Loh koq engga mau Bang?” kata asisten kaget.
“Apa kata tetangga dan sodara2 saya nanti neng, saat saya pulang berhaji. Koq ke haji bisa tapi masih ngebecak?”
“Memang berangkat haji adalah cita2 saya. Tapi nanti setelah saya mendapatkan pekerjaan selain narik becak neng.”
Akhirnya asisten berdiskusi dgn si Ibu. Sambil menunggu mereka diskusi. Udin pun tidak henti2nya bertanya pada Allah.
“Ya Allah pertanda apakah ini?” kata Udin.

Tidak lama si Ibu menghampiri Udin dan bertanya “Bang, kan abang bisa bawa mobil, bagaimana kalau menjadi supir di perusahaan saya di Jakarta?”

“Waduh … Jakarta ya, Bu? Ntar, keluarga saya gimana disini. Anak-anak masih butuh bimbingan saya. Apalagi semuanya perempuan. Kayaknya engga deh Bu. Biar saya pulang aja deh. Insya Allah kalau Allah ridho lain kali pasti saya diundang untuk berhaji.”

Akhirnya si Ibu membujuk Udin untuk mendaftar haji dulu. Brangkatnya mau kapan terserah, yang penting dia menjalankan amanat suaminya. Kemudian si Ibu menelpon suaminya, menjelaskan kondisi yang ada mengenai Udin. Setelah selesai mendaftar haji di Bank, kemudian mereka pergi menuju sebuah dealer mobil.

“Kok masuk ke dealer mobil, Bu? Ibu mau beli mobil lagi? Mobil ini kurang gimana bagusnya?” kata Udin bingung. Sambil tersenyum si Ibu meminta Udin menunggu di mobil. Dia pun turun bersama asistennya. Selang setengah jam, si Ibu kembali ke mobil sambil membawa kwitansi pembayaran tanda jadi mobil.

“Nih bang, barusan saya sudah membayar tanda jadi pembelian mobil angkutan umum, pelunasannya nanti kalau trayek sudah diurus.”

“Mobil angkutan umum ini buat bang Udin, hadiah dari suami saya.” Kata si Ibu.

“Jadi sambil menunggu keberangkatan abang ke haji tahun depan, abang bisa menabung dengan usaha dari mobil angkutan milik sendiri.”

Sambil meneteskan air mata tidak henti-hentinya Udin mengucap syukur kepada Allah.

“Ini bukan dari saya dan suami saya, ini dari Allah melalui perantaraan saya,” kata si Ibu.

“Hadiah karena abang selalu menjaga sholat diawal waktu. Dan itu menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi saya dan suami.”

“Mudah-mudahan kita semua bisa istiqomah menjaga sholat awal waktu, ya, bang,” kata si Ibu.

Akhirnya mereka pun kembali ke hotel, namun sebelumnya mampir di masjid untuk sholat dzuhur berjamaah.Setelah sholat dzuhur kemudian makan siang, mereka pun berpisah. Udin pulang ke rumah dengan becaknya. Si Ibu langsung ke Jakarta.
Setelah itu kehidupan Udin semakin membaik. Dia sudah memiliki rumah sendiri, walapun nyicil. Yang tadinya dia seorang supir angkot dan abang becak, sekarang dia jadi pemilik angkot dan sudah berhaji.

Alhamdulillah sampai saat ini Udin masih terus menjaga sholat awal waktu, malah semakin yakin dengan janji Allah. Cerita ini merupakan KISAH NYATA, meskipun ada beberapa penambahan dan pengurangan dalam penuturannya.

Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, dan menjadikan kita semakin yakin dengan janji Allah.

Sahabat, .. poin dari cerita ini adalah ketikab Allah berkehendak, semuanya akan menjadi nyata. Mari kita jaga sholat diawal waktu, untuk mendapatkan keberkahan dari-Nya. Jangan tinggalkan pula sholat dhuha dan tahajud-nya yach .. Semangat!! ..

Yuk Bagikan Artikel ini.. Semoga menjadi KEBAIKAN bagi kita semua..

.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....
Wallahu a'lam bishshawab, ..

Pangkalan Bun, Pada hari Senin, 19 Oktober 2015 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Kotawaringin Barat mengadakan kegiatan Sosialisasi Fasilitasi Forum Kesehatan Reproduksi Remaja bagi kelompok remaja dan kelompok di luar sekolah. Bupati Kotawaringin Barat, Bambang Purwanto S.ST. M.Si. melalui Kepala BPPKB Kab. Ktw. Barat, Dra. Zainah M.Si, mengatakan penting bagi remaja untuk menghindari dan menjaga kesehatan reproduksi agar terbebas dan terlepas dari penyakit infeksi menular seks, karena apabila ada Orang tua yang terkena HIV AIDS, maka anak yang terlahir hampir semuanya positif juga terkena HIV. Kita harus menjaga kesehatan keturunan kita dengan menjaga kesehatan reproduksi.

Dr. Ulianto, SpOG dari IDI Kotawaringin Barat dalam pemaparannya mengatakan bahwa remaja yang berada di usia dibawah 20 tahun, secara fisik dalam reproduksi remaja belum siap, karena kondisi tulang yang juga belum siap, sehingga pernikahan dan kehamilan di usia ini proses melahirkannya  sering lahir tidak normal. Dokter Ulianto menganjurkan untuk menjaga kualitas keturunan dengan menikah di usia dewasa atau diatas 20 tahun, dan menghindari menikah di usia dini. Remaja yang melakukan hubungan suami istri pra nikah, akan mengalami kerugian yang banyak, dan kerugian yang paling berat akan dialami wanita karena mengalami resiki kehamilan, selain itu bayi yang terlahir akan sedikit sekali mendapatkan air susu ibu, yang diakibatkan depresi dan ketidaksiapan yang dialami remaja tersebut. Terhadap aborsi yang dilakukan remaja, dr. ulianto SpOG menambahkan akan mengalami resiko pendarahan, dan anak yang terlahir berikutnya kurang sehat, oleh karena itu beliau menyarankan untuk menghindari hubungan seks di luar nikah.

Dalam sesi yang lain, Samsudin, SKm. M.Kes menjelaskan tentang penyakit tidak menular, karena dari 10 penyebab kematian terbesar di Indonesia, 6 diantaranya adalah disebabkan penyakit tidak menular. Untuk mencegah penyakit tidak menular, Kepala Dinas Kesehatan melalui Kabid Promosi Kesehatan, Samsudin M.Kes menganjurkan untuk melakukan CERDIK ( Cek tekanan darah, Enyahkan rokok, Rajin olahraga, Diet/mengatur pola makan yang baik dengan rajin makan sayur dan buah, Istirahat yang cukup karena tidur dapat merecovery otak dan fisik, Kendalikan Stress dengan menguatkan iman dan sabar). Inilah 5 langkah untuk menghindari penyakit tidak menular, karena tren saat ini kematian disebabkan paling banyak oleh penyakit tidak menular. Selain itu beliau menambahkan, bahwa diabetes sebagai penyakit tidak menular, tapi kenapa ko sering ditemukan dalam satu keluarga? Sebenarnya hal itu disebabkan karena pola hidup tisak sehat yang menurun, seperti tidak mknum kalau tidak maniss, jarang olahraga, makan berlebihan. Oleh karena itu beliau menyarankan kepada remaja untuk membiasakan perilaku CERDIK. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan penyakit tidak menular dan menimbulkan kematian di bawah usia 60 tahun, yaitu karena keturunan, merokok, Konsumsi alkohol, kebiasaan makan kurang baik, kurang berolahraga, perilaku seks yang tidak aman, perilaku berlalu lintas yang tidak aman.

Hasil riset 2007, terungkap prevalensi Penyakit Tidak Menular secara berurut :
1. Hipertensi 31,7 %
2. Penyakit Sendi 30,3%
3. Kecelakaan Lalu Lintas 25,9%
4. Penyakit Jantung 7,2 %
5. Tumorkanker 4,3%
6. Asma 3,5%
7. Diabetes Melitus 1,1%
8. Stroke 0,83%





Assalaamu alaikum warahmatullahi wabarkaatuhu.

Adduaa'u silaahul mu'miniin.. doa adalah senjata hamba hamba ALLAH yang beriman.

Doa menyelamatkan nabi Nuh dengan diturunkannya air bah kepada kaummnya.
Doa yang menyelamatkan nabi Musa ketika melawan tirani Fir'aun.
Menyelamatkan nabi Sholeh dari kedzoliman kaum Tsamud.
Menyelamatkan nabi Hud dari kaum Aad.
Menyelamatkan nabi Ibrahim dari kekejaman Namrudz.
Dan menyelamatkan Rasulullah dalam pertempuran terhadap kuffar Quraisy.

Dengan kekuatan doa, adidaya Persia dan Romawi ditaklukkan kaum Muslimin. Ketahuilah!

"Sesungguhnya ALLAH pasti menolong hamba hambaNya yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa,” (QS. Al Hajj : 40).

Sahabat sholehku mari kita aminkan doa, dan terus berdoa di setiap kesempatan doa, selesai sholat dan dipenghujung malam...

ALLAHUMMA ya ALLAH Penguasa langit Bumi, semua tunduk dalam iradah dan qudrahMU...

Kami mohon jayakan kembali ISLAM dan kaum muslimiin muslimaat, satukanlah semua hati kami saling CINTA karenaMU dan menjadi PEJUANG di JALANMU.

Jadikan semua potensi kami, hati, pikiran, fisik, kekayaan, jabatan, ilmu, popularitas dan semua yang ENGKAU amanahkan pada kami menjadi ALAT agar kami berSYUKUR, tidak kufur demi KEJAYAAN ISLAM dan UMAT ISLAM...

Ya ALLAH yang MAHA PERKASA, hinakan, hancurkan, pecahbelah kekuatan kuffar dan musyrikiin yang terus menerus memerangi kami, mengsengsarakan kami, memenjarakan kami bahkan sampai membunuhi kami dimanapun mereka berada...

Ya ALLAH MAHA PENYELAMAT, selamatkan Masjidil Aqso dari cengkraman Zionis Israel dengan segala sekutunya, selamatkan saudara kami di Gaza Palestine, saudara kami di Iraq, saudara kami di Afghan, saudara kami di Syuriah, saudara kami di Yaman, saudara kami di Afrika Tengah, saudara kami di Mesir, saudara kami di Rohingya Myammar dan seluruh keberadaan kaum muslimin muslimat...

Ya ALLAH, berkahilah negeri kami... Daerah Kami... dengan Engkau hadirkan untuk kami pemimpin yang sangat takut kepadaMu dan mengajak kami takut kepadaMu, yang sangat peduli kepadaMu, kepada saudara saudara mu'minnya, Dan mengajak kami hidup bahagia dalam SyariatMu dan Sunnah NabiMu...

AAMIIN..

*dari status fb K. H. Muhammad Arifin Ilham(Sabtu dinihari, 10/10/2015)

Wahai sobat, ketika kita mendengar bangsa Yahudi, ingatkah sobat bahwa bangsa Yahudi dahulu adalah bangsa budak yang dikejar-kejar oleh Firaun. Dan akhirnya ditolong oleh Nabi Allah Musa as.

Berikut saya tuliskan "Kenapa Yahudi berpuasa di hari Asyura?" 

Kata Said Jubair dari Ibnu Abbas ra. Katanya: "Sewaktu Nabi saw. Baru hijrah ke Madinah, beliau melihat Yahudi puasa di hari Asyura, lalu bertanya kepada mereka, jawab mereka: " pasa hari ini Allah memenangkan Musa dan Bani Israil terhadap Firaun dan bala tentaranya, maka patutlah kami mengagungkannya dengan berpuasa. Kemudian beliau bersabda: " Kamilah yang lebih patut mengikuti jejak Musa dari pasa kamu, san beliau menganjurkan para sahabat melakukan puasa ". (Al - Hadits).

Diambil dari kitab Tanbihul Ghafilin karya Al Faqih Abu Laits Samarqandi


Al-faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnh Abbas ra. Katanya, Rasul saw. Bersabda : "Barang siapa puasa pada hari 'Asyura (tanggal 10) Muharram, pasti Allah memberi 10.000 pahala malaikat, 10.000 pahala orang ibadah hajji dan umrah, 10.000 pahala syuhada-k, dan barang siapa mengusap kepala anak yatim pada tanggal 10 Muharram, pasti Allah mengangkat derajatnya dengan setiap rambut yang diusap. Dan barang siapa memberi buka orang yang berpuasa 'Asyura, pahalanya sama dengan mengenyangkan perut umat Muhammad seluruhnya. Sahabat bertanya: " Apakah yang menyebabkan Allah melebihkan dari 'Asyura, ya Rasul? Jawabnya karena di hari itulah Allah menciptakan langit-bumi, gunung, lautan, lauh, qalam dan manusia (yaitu) Adam-Hawa, juga sorga serta memasukkanya Adam ke sorga, demikian pula lahirnya Ibrahim, dan diselamatkannya dari kobaran api Namrud pada hari Asyura-k, tenggelamnya Fir'aun juga di hari itu, Nabi Ayub disembuhkan dari penyakit tahunannya juga di hari itu, Adam diterima taubatnya. Nabi Daud diampuni dosanya, dan Nabi Sulaiman dipulihkan kerajaannya juga pada hari itu, terakhir segala hari (terjadinya) hari Kiamat juga pada hari  'Asyura-k itu". (Al -Hadits).

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ikrimah, katanya: "Asyura adalah hari diterimanya taubat Nabi Adam as., dan mendaratnya perahu nabi Nuh, lalu ia bersyukur kepada Allah dengan berpuasa, dan di hari itu pula Firaun tenggelam di laut (Merah) yang dibelah dengan tongkat Musa as., lalu bani Israil dianjurkan berpuasa, dari itulah jika kau mampu, berpuasa di hari Asyura itu".

Diambik dari kitab Tanbihul Ghafilin, karangan Al Faqih Abu Laits Samarqandi


(Kultweet Pak Erie Sudewo)
*****

Al kisah ada suami isteri di  usia senja. Tinggal di rumah yg telah dihuni puluhan tahun. Dua anak mereka telah mandiri.

Suami pensiunan, sedang isteri ibu rumah tangga. Mereka lebih memilih tinggap di rumah yg skrg, meski anak2 meminta mereka pindah.

Jadilah mereka berdua yg sudah renta, menghabiskan waktu sisa di rumah yg telah jadi saksi ribuan bahkan jutaan peristiwa.

Suatu saat lepas senja ba'da shalat Isya, di masjid tak jauh dari rumah, isteri tidak temukan sandalnya.

Saat sibuk mencari, suami menghampiri: “Kenapa, Bu?” Isteri menoleh sambil berkata: “Sandal ibu gak ketemu Pak”.

“Ya sudah gak apa2. Pakai sandal ini saja”, kata suami sambil sodorkan sandal yg dipakainya. Walau ragu, isteri kenakan sandal bapak.

Menuruti perkataan suami adalah kebiasaannya. Jarang membantah.

Paham kegundahan isteri, suami genggam lengan isteri.

Pikiran suami berkelebat. Bgmnpun aku bisa melangkah karena ditopang kaki isteriku selama puluhan tahun.

Terimakasih sebanyak, sebesar, dan sedalam apapun takkan pernah setimpal dg apa yg telah dilakukan untukku.

Kaki isterinya yg mungil, selalu berlari kecil membukakan pintu utk-ku saat aku pulang kerja. Juga di tengah2 malam.

Kaki yg telah antar anak2 ke sekolah tanpa kenal lelah. Kaki yg menyusuri berbagai tempat mencari kebutuhanku dan anak2 di rumah.

Sang isteri memandang suaminya sambil tersenyum. Dg tulus mereka kembali ke rumah setelah shalat Isya berjamaah di masjid.

Di usia lanjut, penyakit diabet telah menyerang pandangan mata isteri. Saat kesulitan merapihkan kuku, suami dg lembut membantu.

Suami ambil gunting kuku dari tangan isteri. Jari2 yg sudah keriput digenggam suami. Lalu dipotong kuku isteri.

Setelah selesai, dikecup jemari isteri. Suami lirih berkata: “Terimakasih ya, Bu”. Sembari tersenyum suami memandang wajah isteri.

“Tidak, Pak. Ibu yg seharusnya berterimakasih. Bapak telah membantu memotong kuku Ibu”, tukas isteri tersipu2.

“Terimakasih utk semua pekerjaan luar biasa repotnya, yg tentu tak sanggup aku lakukan”.

“Aku takjub betapa luar biasanya Ibu. Aku tahu semua takkan terbalas sampai kapanpun”, kata suami tulus.

Mata ibu sembab. Dua titik air mata menggayut di mata isteri. “Bapak koq bicara begitu?” Ibu senang atas semuanya, Pak.

Apa yg telah kita lalui bersama adalah sesuatu yg luar biasa. Ibu selalu bersyukur pd keluarga, baik atau buruk. Semua kita hadapi.

Hari Jumat yg cerah, suami siap berangkat ke masjid. Setelah pamit, suami menoleh sekali lagi pd isteri. Wajah Bapak teduh, bening.

Tak ada tanda apapun, seperti biasa. Hingga bbrp saat kemudian, bbrp org mengetuk pintu memberi kabar yg tak pernah diduga.

Inalillahi waina ilahihi rojiun. Bapak, suaminya, siang itu telah menyelesaikan perjalanan di dunia. Menghadap Sang Khalik.

Bapak pulang saat sedang duduk di tahiyat akhir Shalat Jumat. Telunjuknya masih sempurna menunjuk Kiblat.

Subhanallah, sungguh akhir perjalanan hidup yg indah. Demikian gumam para jama’ah setelah menyadari ada jamaah yg wafat saat shalat.

Ibu tersadar, ketika bapak menoleh lagi sebelum beranjak keluar pagar. Terbayang tatapan terakhir Bapak. Senyumnya teduh.

Apakah itu tanda bahwa suaminya berat hati akan meninggalkan isteri untuk selamanya? Ibu mendesah sesunggukkan.

Bbrp hari kemudian, Ibu bermimpi bertemu suaminya. Dg wajah cerah, suami hampiri dirinya. Membelai rambutnya selembut dulu.

“Apa yg Bapak lakukan?” tanya isteri bercampur bingung. “Ibu harus kelihatan cantik. Kita akan lakukan perjalanan jauh”.

“Bapak tak bisa tanpa ibu. Bahkan setelah kehidupan dunia ini berakhir sekalipun. Bapak selalu butuh Ibu”.

“Saat Bapak disuruh memilih pendamping, Bapak bingung. Bapak bilang pendamping saya tertinggal. Saya mohon izin untuk menjemputnya”.

Isteri menangis sebelum akhirnya berkata: “Ibu ihlas Bapak pergi. Tapi Ibu tak bisa bohong kalau Ibu takut sekali sekarang sendirian”.

“Kalau ada kesempatan mendampingi Bapak sekali lagi, apalagi untuk selamanya, tentu tidak akan Ibu sia2kan”.

Tangis ibu berganti dg senyuman. Senyum terakhir yg indah dalam mimpi ibu yg terakhir pula.

Tetangga berdatangan, memandikan jenazah seorang wanita, yg hanya tiga hari setelah ditinggal Bapak.

“Isterimu adalah bajumu. Dan suami itu adalah bajumu pula" (Al Baqarah 187).
*****                                             kiriman ust kholid syamhudi di multaqod du'at ilallah

😭😭😭😭

Video

[Yours_Label_Name][video]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.