Pangkalan Bun, Pada hari Senin, 19 Oktober 2015 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Kotawaringin Barat mengadakan kegiatan Sosialisasi Fasilitasi Forum Kesehatan Reproduksi Remaja bagi kelompok remaja dan kelompok di luar sekolah. Bupati Kotawaringin Barat, Bambang Purwanto S.ST. M.Si. melalui Kepala BPPKB Kab. Ktw. Barat, Dra. Zainah M.Si, mengatakan penting bagi remaja untuk menghindari dan menjaga kesehatan reproduksi agar terbebas dan terlepas dari penyakit infeksi menular seks, karena apabila ada Orang tua yang terkena HIV AIDS, maka anak yang terlahir hampir semuanya positif juga terkena HIV. Kita harus menjaga kesehatan keturunan kita dengan menjaga kesehatan reproduksi.
Dr. Ulianto, SpOG dari IDI Kotawaringin Barat dalam pemaparannya mengatakan bahwa remaja yang berada di usia dibawah 20 tahun, secara fisik dalam reproduksi remaja belum siap, karena kondisi tulang yang juga belum siap, sehingga pernikahan dan kehamilan di usia ini proses melahirkannya sering lahir tidak normal. Dokter Ulianto menganjurkan untuk menjaga kualitas keturunan dengan menikah di usia dewasa atau diatas 20 tahun, dan menghindari menikah di usia dini. Remaja yang melakukan hubungan suami istri pra nikah, akan mengalami kerugian yang banyak, dan kerugian yang paling berat akan dialami wanita karena mengalami resiki kehamilan, selain itu bayi yang terlahir akan sedikit sekali mendapatkan air susu ibu, yang diakibatkan depresi dan ketidaksiapan yang dialami remaja tersebut. Terhadap aborsi yang dilakukan remaja, dr. ulianto SpOG menambahkan akan mengalami resiko pendarahan, dan anak yang terlahir berikutnya kurang sehat, oleh karena itu beliau menyarankan untuk menghindari hubungan seks di luar nikah.
Dalam sesi yang lain, Samsudin, SKm. M.Kes menjelaskan tentang penyakit tidak menular, karena dari 10 penyebab kematian terbesar di Indonesia, 6 diantaranya adalah disebabkan penyakit tidak menular. Untuk mencegah penyakit tidak menular, Kepala Dinas Kesehatan melalui Kabid Promosi Kesehatan, Samsudin M.Kes menganjurkan untuk melakukan CERDIK ( Cek tekanan darah, Enyahkan rokok, Rajin olahraga, Diet/mengatur pola makan yang baik dengan rajin makan sayur dan buah, Istirahat yang cukup karena tidur dapat merecovery otak dan fisik, Kendalikan Stress dengan menguatkan iman dan sabar). Inilah 5 langkah untuk menghindari penyakit tidak menular, karena tren saat ini kematian disebabkan paling banyak oleh penyakit tidak menular. Selain itu beliau menambahkan, bahwa diabetes sebagai penyakit tidak menular, tapi kenapa ko sering ditemukan dalam satu keluarga? Sebenarnya hal itu disebabkan karena pola hidup tisak sehat yang menurun, seperti tidak mknum kalau tidak maniss, jarang olahraga, makan berlebihan. Oleh karena itu beliau menyarankan kepada remaja untuk membiasakan perilaku CERDIK. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan penyakit tidak menular dan menimbulkan kematian di bawah usia 60 tahun, yaitu karena keturunan, merokok, Konsumsi alkohol, kebiasaan makan kurang baik, kurang berolahraga, perilaku seks yang tidak aman, perilaku berlalu lintas yang tidak aman.
Hasil riset 2007, terungkap prevalensi Penyakit Tidak Menular secara berurut :
1. Hipertensi 31,7 %
2. Penyakit Sendi 30,3%
3. Kecelakaan Lalu Lintas 25,9%
4. Penyakit Jantung 7,2 %
5. Tumorkanker 4,3%
6. Asma 3,5%
7. Diabetes Melitus 1,1%
8. Stroke 0,83%
Dr. Ulianto, SpOG dari IDI Kotawaringin Barat dalam pemaparannya mengatakan bahwa remaja yang berada di usia dibawah 20 tahun, secara fisik dalam reproduksi remaja belum siap, karena kondisi tulang yang juga belum siap, sehingga pernikahan dan kehamilan di usia ini proses melahirkannya sering lahir tidak normal. Dokter Ulianto menganjurkan untuk menjaga kualitas keturunan dengan menikah di usia dewasa atau diatas 20 tahun, dan menghindari menikah di usia dini. Remaja yang melakukan hubungan suami istri pra nikah, akan mengalami kerugian yang banyak, dan kerugian yang paling berat akan dialami wanita karena mengalami resiki kehamilan, selain itu bayi yang terlahir akan sedikit sekali mendapatkan air susu ibu, yang diakibatkan depresi dan ketidaksiapan yang dialami remaja tersebut. Terhadap aborsi yang dilakukan remaja, dr. ulianto SpOG menambahkan akan mengalami resiko pendarahan, dan anak yang terlahir berikutnya kurang sehat, oleh karena itu beliau menyarankan untuk menghindari hubungan seks di luar nikah.
Dalam sesi yang lain, Samsudin, SKm. M.Kes menjelaskan tentang penyakit tidak menular, karena dari 10 penyebab kematian terbesar di Indonesia, 6 diantaranya adalah disebabkan penyakit tidak menular. Untuk mencegah penyakit tidak menular, Kepala Dinas Kesehatan melalui Kabid Promosi Kesehatan, Samsudin M.Kes menganjurkan untuk melakukan CERDIK ( Cek tekanan darah, Enyahkan rokok, Rajin olahraga, Diet/mengatur pola makan yang baik dengan rajin makan sayur dan buah, Istirahat yang cukup karena tidur dapat merecovery otak dan fisik, Kendalikan Stress dengan menguatkan iman dan sabar). Inilah 5 langkah untuk menghindari penyakit tidak menular, karena tren saat ini kematian disebabkan paling banyak oleh penyakit tidak menular. Selain itu beliau menambahkan, bahwa diabetes sebagai penyakit tidak menular, tapi kenapa ko sering ditemukan dalam satu keluarga? Sebenarnya hal itu disebabkan karena pola hidup tisak sehat yang menurun, seperti tidak mknum kalau tidak maniss, jarang olahraga, makan berlebihan. Oleh karena itu beliau menyarankan kepada remaja untuk membiasakan perilaku CERDIK. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan penyakit tidak menular dan menimbulkan kematian di bawah usia 60 tahun, yaitu karena keturunan, merokok, Konsumsi alkohol, kebiasaan makan kurang baik, kurang berolahraga, perilaku seks yang tidak aman, perilaku berlalu lintas yang tidak aman.
Hasil riset 2007, terungkap prevalensi Penyakit Tidak Menular secara berurut :
1. Hipertensi 31,7 %
2. Penyakit Sendi 30,3%
3. Kecelakaan Lalu Lintas 25,9%
4. Penyakit Jantung 7,2 %
5. Tumorkanker 4,3%
6. Asma 3,5%
7. Diabetes Melitus 1,1%
8. Stroke 0,83%
Posting Komentar