Pidato Ahmadinejad 'Bakar' Podium PBB


REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyalahkan prilaku diskriminatif penggunaan hak veto yang dimiliki segelintir anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Ahmadinejad mengimbau PBB sebaiknya merombak peraturan agar menjadi lebih berkeadilan.

Menurutnya pemilik hak veto, yakni anggota Dewan Keamanan PBB telah gagal menjamin ketertiban dan keamanan bagi dunia. "Perubahan dalam aturan, dan dalam mendukung negara-negara harus dengan memperhatikan keadilan,'' kata Ahmadinejad, seperti dilansir The Associated Press, Selasa, (25/9).

Sebelumnya Sekertaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon mengimbau agar Ahmadinejad tenang dalam menyampaikan pidato politiknya di mimbar PBB. Menurut Ban, 'membakar' podium PBB dengan pidato yang penuh retorika serangan militer di kawasan Timur Tengah, hanya semakin memperkeruh situasi bagi Iran, terutama persoalan yang menyangkut Iran dan Israel.

Namun Ahmadinejad yang menjadi Presiden Iran sejak 2005 itu tidak ingin menghentikan pernyataan konfrontasinya tersebut. Dalam pidatonya di mimbar Majelis Umum PBB, Ahmadinejad menuding Amerika Serikat (AS) sebagai satu dari beberapa negara yang menyalahgunakan kebebasan berbicara.

Ahmadinejad juga gagal memberikan perlindungan mengenai keyakinan beragama bagi umat yang lain. Itu dibuktikannya dengan kerusuhan yang menargetkan simbol-simbol AS di belahan dunia muslim belakangan.
"Warga muslim tidak akan melakukan rangkaian aksi, jika AS mampu dalam memberikan perlindungan bagi orang-orang beragama," tegas Ahmadinejad.

Posting Komentar

Video

[Yours_Label_Name][video]
[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.