- Oleh : Muhaimin Iqbal
Dalam setiap kali pelatihan, seminar, coaching maupun mentoring para (calon ) entrepreneur saya nyaris hafal pertanyaan-pertanyaan yang hampir selalu muncul. Yang paling sering adalah “…saya sudah sekian kali mecoba, tetapi gagal lagi dan gagal lagi…”. Yang sering muncul juga adalah “…Saya sudah mencoba, tetapi masalah ini muncul, masalah itu muncul….bahkan masalah demi masalah bergatian muncul…”. Selain jawaban yang sifatnya teknis, jawaban kiasan yang saya ambil dari cerita tentang Wortel, Telur dan Kopi biasanya juga tidak kalah efektifnya.
Untuk
memahami cerita ini dan pesan yang ada di dalamnya, Anda bisa
benar-benar menyiapkan bahannya yang rata-rata ada di sekitar Anda yaitu
beberapa wortel, satu atau dua butir telur dan beberapa sendok kopi
bubuk. Kalau toh Anda tidak mencobanya secara langsung, Anda bayangkan
saja juga cukup. Tetapi bila mencobanya langsung efek pembelajaran
psikologisnya akan lebih terasa.
Pertama
rebuslah air secara cukup di tiga wadah yang berbeda, tunggu sampai
ketiganya mendidih. Setelah mendidih , masukkan wortel di wadah pertama,
telur di wadah kedua dan kopi di wadah ketiga. Biarkan air terus
mendidih sampai sekitar ¼ jam, setelah itu matikan kompornya.
Sekarang
Anda amati apa yang terjadi dengan wortel, telur dan kopi Anda ?.
Wortel yang tadinya keras, tiba-tiba lunak dan bila Anda jatuhkan akan mblenyek
di lantai. Telur yang tadinya lunak di dalamnya, setelah direbus dia
menjadi keras. Untuk kopi berbeda lagi, setelah direbus kopi bubuk
berubah bentuknya dari bubuk menjadi bercampur air yang sedap harum dan
enak rasanya.
Maka
seperti itulah (calon) entrepreneur itu setelah mengalami ujian yang
berat – yang direpresentasikan oleh air rebusan yang mendidih tersebut.
Yang tadinya penuh semangat untuk menjadi pengusaha dengan segala
persiapannya, tetapi sebagian besar akan lemas lunglai setelah masalah
demi masalah menerpanya – seperti wortel masak.
Tetapi
ada sedikit di antara para (calon) entrepreneur tersebut yang tadinya
lemah dan ringkih – seperti telur mentah, justru setelah melalui terpaan
masalah demi masalah menguatkannya menjadi pribadi entrepreneur yang
kokoh dan perkasa.
Lebih
sedikit lagi adalah yang seperti kopi bubuk di atas, terpaan masalah
yang berat mentransformasikan dia menjadi bentuk lain – dirinya sendiri
tidak lagi penting, dia meleburkan diri dalam lingkungannya –
meningkatkan kwalitas hidup masyarakat sekitarnya – yang tadinya terasa
hambar seperti air tawar berubah menjadi sedap rasanya dan harum pula
baunya.
Cerita
ini banyak menyemangati (calon) entrepreneur dalam menghadapi
masalah-demi masalah. Kadang mereka merasa lunglai tidak berdaya dengan
masalah yang ada – itu wajar dan manusiawi, tetapi karena mereka tidak
ingin menjadi wortel dalam cerita tersebut, mereka bangkit berusaha
keras – minimal menjadi telur atau bahkan menjadi kopi bubuk yang
mengharumkan dan menyedapkan linkungannya yang semula hambar. Mau yang
mana Anda ?. Wa Allahu A’lam. *
*) http://geraidinar.com/
Posting Komentar