Antara Wortel, Telur Atau Kopi…

Kategori : Entrepreneurship
Dalam setiap kali pelatihan, seminar, coaching maupun mentoring para (calon ) entrepreneur saya nyaris hafal pertanyaan-pertanyaan yang hampir selalu muncul. Yang paling sering adalah “…saya sudah sekian kali mecoba, tetapi gagal lagi dan gagal lagi…”.  Yang sering muncul juga adalah “…Saya sudah mencoba, tetapi masalah ini muncul, masalah itu muncul….bahkan masalah demi masalah bergatian muncul…”. Selain jawaban yang sifatnya teknis, jawaban kiasan yang saya ambil dari cerita tentang Wortel, Telur dan Kopi biasanya  juga tidak kalah efektifnya.

Untuk memahami cerita ini dan pesan yang ada di dalamnya, Anda bisa benar-benar menyiapkan bahannya yang rata-rata ada di sekitar Anda yaitu beberapa wortel, satu atau dua butir telur dan beberapa sendok kopi bubuk. Kalau toh Anda tidak mencobanya secara langsung, Anda bayangkan saja juga cukup. Tetapi bila mencobanya langsung efek pembelajaran psikologisnya akan lebih terasa.

Pertama rebuslah air secara cukup di tiga wadah yang berbeda, tunggu sampai ketiganya mendidih. Setelah mendidih , masukkan wortel di wadah pertama, telur di wadah kedua dan kopi di wadah ketiga. Biarkan air terus mendidih sampai sekitar ¼ jam, setelah itu matikan kompornya.

Sekarang Anda amati apa yang terjadi dengan wortel, telur dan kopi Anda ?. Wortel yang tadinya keras, tiba-tiba lunak dan bila Anda jatuhkan akan mblenyek di lantai. Telur yang tadinya lunak di dalamnya, setelah direbus dia menjadi keras. Untuk kopi berbeda lagi, setelah direbus kopi bubuk berubah bentuknya dari bubuk menjadi bercampur air yang sedap harum dan enak rasanya.

Maka seperti itulah (calon) entrepreneur itu setelah mengalami ujian yang berat – yang direpresentasikan oleh air rebusan yang mendidih tersebut. Yang tadinya penuh semangat untuk menjadi pengusaha dengan segala persiapannya, tetapi sebagian besar akan lemas lunglai setelah masalah demi masalah menerpanya – seperti wortel masak.

Tetapi ada sedikit di antara para (calon) entrepreneur tersebut yang tadinya lemah dan ringkih – seperti telur mentah, justru setelah melalui terpaan masalah demi masalah menguatkannya menjadi pribadi entrepreneur yang kokoh dan perkasa.

Lebih sedikit lagi adalah yang seperti kopi bubuk di atas, terpaan masalah yang berat mentransformasikan dia menjadi bentuk lain – dirinya sendiri tidak lagi penting, dia meleburkan diri dalam lingkungannya – meningkatkan kwalitas hidup masyarakat sekitarnya – yang tadinya terasa hambar seperti air tawar berubah menjadi sedap rasanya dan harum pula baunya.

Cerita ini banyak menyemangati (calon) entrepreneur dalam menghadapi masalah-demi masalah. Kadang mereka merasa lunglai tidak berdaya dengan masalah yang ada – itu wajar dan manusiawi, tetapi karena mereka tidak ingin menjadi wortel dalam cerita tersebut, mereka bangkit berusaha keras – minimal menjadi telur atau bahkan menjadi kopi bubuk yang mengharumkan dan menyedapkan linkungannya yang semula hambar. Mau yang mana Anda ?. Wa Allahu A’lam. *
*) http://geraidinar.com/

Posting Komentar

Video

[Yours_Label_Name][video]
[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.