ikadikobar.blogspot.com - Pangkalan Bun.
Allah swt berfirman :
Allah swt berfirman :
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati…( Ali Imran 185)
Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu) .
Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau
percepatan sesaatpun ( Al Araf : 34)
….Dan tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui
dengan pasti apa yang akan dikerjakannya esok, dan tidak seorangpun yang
dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati….( Al Luqman : 34)
Mensikapi bencana pesawat Sukhoi yang sedang hangat
diperbincangkan berbagai media di tanah air bahkan di dunia
internasional, sebagai seorang muslim tentu kita faham betul arti dan
maksud dari kutipan ayat-ayat diatas.
Sudah merupakan sunnatullah bahwa setiap diri akan
mengalami kematian. Namun yang menjadi misteri adalah kita tidak pernah
mengetahui kapan, dimana dan dengan cara seperti apa kematian datang
menjemput kita.
Setiap kejadian yang terjadi di muka bumi ini tidak
pernah luput dari hikmah. Kecelakaan pesawat yang bukan pertama kali
terjadi di atmosfer Indonesia ini tentu membawa banyak hikmah untuk kita
semua. Diantaranya dzikrul maut atau mengingatkan kita kepada kematian
yang pada hakikatnya siap menghampiri kita kapan saja.
Kecelakaan maut di darat, di air atau di udara
hanyalah salah satu cara Allah mengambil nyawa makhluk-makhlukNya. Yang
menjadi tanda tanya besar adalah sejauh manakah kita telah mempersiapkan
kematian kita yang merupakan gerbang awal kehidupan abadi kita semua
sejak kita mengerti bahwa kematian akan datang tanpa kabar berita kapan,
dimana dan bagaimana?
Sungguh ayat-ayat diatas merupakan kemurahan dan
bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-hambanya agar kita semua bersiap
siap dengan matang menghadapi akhir kehidupan kita. Karena pasti semua
manusia ingin hidupnya berakhir dengan husnul khotimah.
Ulama Ibnul qoyyim mengatakan “ Orang yang paling
cerdas adalah orang yang selalu mengingat kematian dan mempersiapkan
kematiannya dengan matang”.
Usia dan kesempatan adalah dua hal penting yang
diberikan Allah sebagai investasi semasa hidup di dunia. Dengan usia
yang terbatas tentunya kita harus pandai-pandai mengalokasikan usia ini
untuk hal-hal yang bermanfaat dan menguntungkan kita di kehidupan
selanjutnya.
Maka uraikan dan rencanakan ending hidup kita
dengan seindah-indahnya agar kita menjadi hamba Allah yang selamat di
dunia dan akhirat.
Semoga Para Keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran. amiin *
Semoga Para Keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran. amiin *
*) http://www.eramuslim.com
Posting Komentar