- Kategori : Entrepreneurship
- Oleh : Muhaimin Iqbal
ikadikobar.blogspot.com - Hari seperti ini, satu hari menjelang Iedhul Adha 33 tahun silam harian Suara Merdeka yang terbit di Jawa Tengah menulis : “…Hari Raya Iedhul Adha 1399 H yang akan jatuh tempo hari Rabu esok
tanggal 31-10-1979…seekor kambing semula hanya Rp 15 ribu sampai Rp 20
ribu, saat ini sudah mencapai Rp 25 ribu sampai Rp 80 ribu…” (Suara Merdeka, 30 Oktober 1979).
Penasaran
dengan data harga kambing qurban 33 tahun silam tersebut, saya langsung
mengecek ke data harga Dinar 40 tahun yang pernah saya muat di situs
ini dua tahun silam atau tepatnya tanggal 1 November 2010, ternyata harga Dinar rata-rata tahun 1979 tersebut adalah Rp 26,409,-
Artinya
harga kambing qurban 33 tahun silam tersebut masih berada di kisaran
yang sama dengan harga kambing qurban 1400 tahun silam yaitu di sekitar
angka 1 Dinar. Hari-hari ini Dinar berada di sekitar angka Rp
2,260,000,- dan kita tetap bisa membeli seekor kambing qurban kelas
pilihan.
Angka-angka
tersebut sebenarnya bercerita banyak ke kita, antara lain bahwa uang
hakiki yang namanya disebut di Al-Qur’an itu terbukti belum pernah
kehilangan daya belinya. Bila orang tidak bisa mempercayai data inflasi –
seperti di Amerika sampai muncul Shadow Government Statistics ,
maka kita cukup memperhatikan harga kambing atau harga Dinar untuk
mengetahui inflasi yang sesungguhnya dialami oleh uang kertas kita.
Kami
di Pesantren Wirausaha Daarul Muttaqiin - Jonggol menetapkan harga
kambing qurban kelas istimewa di angka 1 Dinar atau di kisaran Rp
2,260,000 hari ini. Bila dibandingkan dengan harga kambing Qurban
terbaik tahun 1979 di rentang angka Rp 25,000,- s/d Rp 80,000 maka harga
sekarang dalam Rupiah mengalami kenaikan antara 28 s/d 90 kalinya. Atau
inflasi rata-rata harga kambing per tahun selama 33 tahun terakhir di
kisaran angka 11 % s/d 15 % dalam Rupiah. Inflasi dalam Dinar 0 % karena
Dinar tetap cukup untuk membeli 1 ekor kambing yang baik untuk qurban
!.
Dengan menggunakan Rule 72 yang
pernah saya tulis di situs ini, maka harga kambing akan naik menjadi
dua kalinya dalam rentang waktu antara 4.8 tahun s/d 6.5 tahun.
Apa
artinya angka-angka tersebut di atas dalam investasi dan perencanaan
keuangan Anda ? Bila hasil investasi Anda selama ini tidak bisa mencapai
rentang angka 11 % s/d 15 % ; atau tidak bisa berlipat dua dalam
rentang waktu 4.8 tahun sampai 6.5 tahun , maka kemungkinan besar
investasi Anda tersebut berada dibawah angka inflasi yang sesungguhnya.
Asset Anda menurun nilai riilnya dan bukannya bertambah.
Hari-hari
ini dan juga setahun terakhir nilai emas atau Dinar cenderung rendah,
tetapi serendah-rendahnya harga emas dia tidak pernah kehilangan daya
belinya. Bila daya belinya terhadap kambing terbukti bertahan selama
1,400 tahun lebih ; terbukti pula bertahan dalam statistik modern 33
tahun lebih – maka tidak ada alasan untuk kita meragukan kemampuan emas
atau Dinar mempertahankan daya belinya dalam jangka panjang ke depan.
*) http://geraidinar.com
Posting Komentar