ikadikobar.blogspot.com- KITA bersyukur, salah satu anugerah dari Allah SWT kepada bangsa
Indonesia adalah Kemerdekaan RI yang diproklamasikan 9 Ramadhan atau 17
Agustus. Bulan yang sangat isitimewa kedudukannya dan juga berlimpah
ampunan, rahmat dan berkah dari Allah SWT.
Di
saat menahan haus dan lapar, para pendiri bangsa ini justru menorehkan
prestasi emas mereka. Di saat sepuluh hari pertama Ramadhan yang
merupakan penuh Rahmat Allah SWT, kemerdekaan Republika Indonesia
diproklamasikan.
Sejarah telah
memperlihatkan kepada kita bahwa banyak prestasi yang ditorehkan di
bulan Ramadhan. Yang cukup fenomenal dalam sejarah kenabian adalah
terjadinya perang Badar Kubro pada 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah. Pada
malam menjelang perang keesokan hari, Rasulullah SAW lebih banyak
mendirikan shalat.
Dan ketika
peperangan kian berkobar, Rasulullah SAW berdoa: “Ya Allah, jika pasukan
ini hancur pada hari ini, tentu Engkau tidak akan disembah lagi, ya
Allah, kecuali jika memang Engkau menghendaki untuk tidak disembah untuk
selamanya setelah hari ini.”
Maka turunlah ayat:
“Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kalian dengan
seribu malaikat yang datang berturut-turut.” (QS Al Anfal: 9).
Pertempuran antara 314 kaum muslimin melawan 1000 orang pasukan Quraisy
ini, dimenangkan kaum muslimin dengan izin Allah SWT.
Selain itu,
penaklukan kota Mekah juga terjadi di bulan Ramadhan. Pada tanggal 10
ramadhan tahun ke-8 Hijriyah, terjadi penaklukan kota Mekah. Rasulullah
SAW beserta 10.000 kaum muslimin melakukan mobilisasi ke Mekkah karena
perjanjian Hudaibiyah telah dilanggar oleh kaum kafir Quraisy. Mereka
memasuki Mekah dengan aman. Kaum kafir Quraisy yang mengetahui bahwa
setiap penaklukan terjadi pembantaian justru semakin terpesona oleh
akhlak Rasulullah SAW karena pasukan Islam tersebut tidak melakukan apa
yang mereka bayangkan. Hingga akhirnya banyak penduduk Mekah yang masuk
Islam.
Penaklukan kota
Mekah ini jika ditarik ke belakang berawal dari pelanggaran perjanjian
Hudaibiyah oleh kafir Quraisy. Dan pada awalnya perjanjian Hudaibiyah
ini terlihat menguntungkan kaum kafir Quraisy, sampai Umar bin Khaththab
ra pun mempertanyakan kepada Rasulullah SAW tentang disetujuinya
perjanjian Hudaibiyah oleh Rasulullah SAW. Setelah turun wahyu Allah
yang berbunyi, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan
yang nyata” (QS Al Fath: 1). Maka umat Islam menjadi tenang. Dan setelah
terjadinya pelanggaran, maka bergeraklah pasukan Muslim ke Mekah hingga
akhirnya beroleh kemenangan tanpa pertumpahan darah.
Prestasi lain yang
juga tercatat sejarah adalah pada Ramadhan 92 Hijriah, Thariq bin Ziyad
menaklukkan Andalusia (Spanyol) yang diawali dengan membakar hampir
semua kapal yang membawa pasukannya. Tindakan ini menyebabkan tegaknya
Islam selama lebih kurang tujuh abad di Andalusia.
Sementara itu, pada
Ramadhan 658 Hijriah, Muzaffar Quthz berhasil memimpin kaum muslimin
memperoleh kemenangan dari pasukan Tar Tar yang terkenal ganas dan juga
tangguh setelah sebelumnya tidak dibayangkan kemenangan melawan pasukan
ini.
Dengan melihat
sederetan prestasi tersebut, maka bulan Ramadhan bukanlah bulan yang
menjadikan umat Islam bermalas-malasan. Justru sebaliknya, bulan yang
seharusnya penuh dengan prestasi karena pertolongan Allah sangat dekat
dibanding bulan yang lain. Maka merugilah orang yang bermalas-malasan
atau bahkan yang menjadikan tidur sebagai ibadah favorit.
Jika tidak mampu
berprestasi untuk masyarakat, maka minimal kita bisa menorehkan prestasi
untuk diri sendiri dan juga keluarga. Jika di bulan lain kita jarang
sholat ke masjid, maka di bulan Ramadhan kita bisa meningkatkan
kunjungan ke masjid. Jika di bulan lain kita jarang membaca Allquran,
maka di bulan Ramadhan kita bisa meningkatkan intensitas membaca Alquran
dan kemudian membiasakannya setelah Ramadhan.*)
Gubernur Sumatera Barat
*) http://www.islamedia.web.id
Posting Komentar