ikadikobar.blogspot.com - Naiknya Mursi sebagai presiden Mesir menandai babak
baru hubungan Kairo-Tel Aviv. Selama beberapa dekade di bawah kekuasaan
rezim Mubarak, Mesir menjadi mitra dekat Israel. Berkat rezim diktator
itu, Israel mendapat pasokan gas murah. Tidak hanya itu, Mubarak juga
menjadi mediator berbagai perundingan antara Israel dan bangsa-bangsa
Arab yang selalu berakhir dengan pemberian poin lebih besar bagi Tel
Aviv.
Tapi, itu cerita lama sebelum revolusi rakyat menumbangkan rezim
boneka Barat di negeri seribu menara itu. Kini, Mesir baru di bawah
kepemimpinan Mursi mulai mengubah arah yang membuat Israel ketar-ketir.
Baru hitungan minggu menjabat sebagai presiden, Mursi sudah menempatkan
sejumlah pasukan yang disertai persenjataan berat di perbatasan
Israel-Mesir.Terang saja tindakan ini memicu kekhawatiran Tel Aviv.
Rezim Zionis mendesak Mesir segera menarik senjata-senjata beratnya dari
wilayah gurun Sinai. Radio Israel melaporkan bahwa Israel terus
memantau tindakan Mesir di wilayah Sinai dengan penuh kekhawatiran.
Sebelumnya, Koran Zionis Haarezt Jumat (17/8) mengungkapkan bahwa
sekelompok pasukan militer Mesir masuk ke wilayah Sinai dengan
persetujuan Israel, namun pengerahan sejumlah pasukan lainnya ke wilayah
tersebut tanpa kesepakatan dengan Tel Aviv. Koran rezim Zionis
menegaskan, berdasarkan perjanjian damai Camp David, Kairo tidak
diperbolehkan mengirim tank ke sejumlah wilayah Sinai dan el-Arish.
Namun beberapa hari lalu Mesir telah mengerahkan puluhan tank ke wilayah
itu. Bahkan Kairo bersikeras tetap menempatkan pasukannya di Sinai
hingga operasi militer di wilayah tersebut selesai. Pasca tewasnya 16
pasukan penjaga perbatasan Mesir di Sinai, Kairo mengerahkan pasukannya
ke wilayah itu untuk menumpas milisi bersenjata.
Sejumlah pakar politik Mesir menilai Israel sebagai pihak yang
bertanggung jawab atas penyerangan di perbatasan itu. Cara itu ditempuh
Tel Aviv untuk mencegah berlanjutnya hubungan antar Mesir dan Palestina.
Dengan demikian, Israel dapat melanjutkan blokadenya atas Jalur Gaza.
Panik menyikapi kondisi terbaru tersebut, rezim Zionis menempatkan
sistem anti rudalnya di wilayah yang berbatasan dengan Mesir. Juru
bicara militer Israel Senin (20/8) mengatakan, Israel dalam koridor
program anti-rudal Iron Dome menempatkan rudal pelacaknya di dekat kota
Eilat, di perbatasan bersama dengan Mesir. Jubir militer Israel ini
mengklaim, langkah tersebut ditujukan untuk mempertahankan diri dari
serangan roket dan rudal di perbatasan kolektif ini.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman
mengatakan, penempatan tank-tank militer Mesir di Gurun Sinai adalah
pelanggaran nyata terhadap perjanjian Camp David.
Dalam situasi panik itu, Israel semakin murung menyikapi perubahan
besar di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Dukungan Mesir terhadap
Iran sebagai tuan rumah KTT GNB ke-16 menorehkan luka baru bagi Israel.*)
*) http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/08/24/m98dp0-ini-dia-mesir-era-baru-yang-dicemaskan-israel
Posting Komentar